Insentif Habis, Penjualan Mobil Listrik di Amerika Langsung Anjlok

Ilustrasi gambar mobil listrik Mercedes-Benz EQE terbaru
Ilustrasi gambar mobil listrik Mercedes-Benz EQE terbaru

Tren mobil listrik tak hanya menjadi perhatian di Indonesia, tapi juga di Amerika Serikat. Meski disebut sebagai pasar otomotif paling maju di dunia, ternyata penjualan mobil listrik di Negeri Paman Sam juga masih sangat bergantung pada insentif pemerintah.

Hingga akhir September 2025, sebagian besar mobil listrik di AS masih mengandalkan program federal tax credituntuk menarik minat pembeli. Menurut laporan lembaga riset Rho Motion, sekitar 90 persen penjualan kendaraan listrik dan plug-in hybrid sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini mendapatkan insentif pajak.

Namun, insentif besar itu resmi berakhir pada 1 Oktober 2025. Penghapusan subsidi tersebut langsung memicu lonjakan permintaan menjelang tenggat waktu, dengan penjualan berbagai merek mobil listrik mencatat rekor baru pada Agustus dan September.

Dikutip dari Carscoops, Selasa 14 Oktober 2025, program insentif itu memberikan potongan hingga US$7.500, atau setara dengan sekitar Rp120 juta, untuk pembelian kendaraan listrik yang memenuhi syarat. Tahun ini, Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) mencatat ada 20 mobil listrik murni dan satu model plug-in hybrid yang berhak menerima potongan tersebut.

Nissan Leaf edisi 2021.

Nissan Leaf edisi 2021.

model tersebut mencakup 55 persen dari total penjualan kendaraan listrik di AS sepanjang Januari hingga September. Selain itu, pemerintah juga memberikan kredit serupa bagi kendaraan komersial ringan dengan bobot di bawah 6.350 kilogram, yang mendorong penjualan armada dan mobil sewaan.

Menariknya, kendaraan listrik yang dijual lewat skema leasing tidak terikat pada aturan ketat soal asal pembuatan dan komponen baterai. Hal ini membuat leasing menjadi strategi efektif bagi produsen untuk tetap menawarkan potongan harga menarik bagi konsumen.

Menjelang berakhirnya program pada 30 September, penjualan mobil listrik di AS melonjak tajam. Ford mencatat penjualan 30.612 unit mobil listrik pada kuartal ketiga, meningkat 86 persen dibanding kuartal sebelumnya.

General Motors juga menikmati lonjakan penjualan 44 persen dengan total 66.501 unit mobil listrik terjual. Sementara Tesla dan Hyundai masing-masing mencatat kenaikan 27 persen dan dua kali lipat dibanding periode sebelumnya, berkat tingginya permintaan pada model Ioniq 5.

Meski begitu, analis memperkirakan pasar mobil listrik akan melambat di kuartal keempat. Rho Motion memprediksi penurunan tajam dalam permintaan akibat berakhirnya subsidi dan meningkatnya biaya produksi domestik.

Source: Insentif Habis, Penjualan Mobil Listrik di Amerika Langsung Anjlok

Postingan Terkait

Categories

Tags

© TopCarNews Network. All Rights Reserved. Designed by TopCarNews