Insentif Mobil Listrik CBU Disudahi, Ini Daftar Produsen yang Bangun Pabriknya di Tanah Air

- Insentif untuk impor mobil listrik utuh atau completely built up (CBU) di Indonesia akan diakhiri pada akhir Desember 2025.
Setelah periode ini selesai, seluruh perusahaan yang ikut dalam program tersebut diwajibkan beralih ke produksi dalam negeri.
Peralihan ini bisa dilakukan lewat skema perakitan completely knocked down (CKD), incompletely knocked down (IKD), atau dengan membangun pabrik baru.
“Tahun ini, Insha Allah tidak akan lagi kami keluarkan izin CBU dalam konteks skema investasi dengan mendapatkan manfaat,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat jumpa pers di Jakarta melansir Kompas.com (11/9/2025).
Data dari Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa enam perusahaan telah memanfaatkan fasilitas insentif ini, dengan total rencana investasi mencapai Rp 15,52 triliun dan tambahan kapasitas produksi hingga 305.000 unit per tahun.
Berbagai model yang selama ini masih diimpor harus segera masuk jalur produksi lokal agar sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Terkait kebijakan ini, diketahui sudah ada beberapa produsen mobil dari luar yang siap merakit bahkan juga membangun pabriknya di Indonesia.
Sebut saja BYD yang siap membangun pabrik dengan kapasitas produksi sampai 150.000 unit per tahun.
Juga ada VinFast yang tengah menyiapkan basis produksi di Indonesia dengan investasi senilai Rp 3,5 triliun dan target kapasitas 50.000 unit.
Lalu ada juga Geely, National Assemblers anak usaha Grup Indomobil, PT Era Industri Otomotif yang membawa merek Xpeng dan PT Inchcape Indomobil Energi Baru, yang memasarkan produk Great Wall Motors (GWM).