Jorge Martin Hadapi Tantangan Besar Adaptasi dengan Aprilia di MotoGP 2025

Juara dunia MotoGP 2024, Jorge Martin, tengah menghadapi musim yang menantang setelah bergabung dengan tim Aprilia. Transisi dari Pramac Ducati ke tim pabrikan baru tidak berjalan mulus, terutama karena cedera yang dialami Jorge Martin sejak awal musim.
Meski begitu, pembalap asal Spanyol ini tetap fokus pada proses adaptasi dengan motor RS-GP dan menjaga mentalnya agar tetap positif.

Jorge Martin crash di tes pertama MotoGP Sepang
Awal Musim yang Penuh Tantangan
Musim MotoGP 2025 dimulai dengan harapan besar bagi Jorge Martin. Namun, cedera tangan yang dialaminya sebelum balapan pembuka di Thailand memaksanya absen dari beberapa seri awal.
Tidak lama setelah itu, ia kembali mengalami kecelakaan di Qatar yang menyebabkan patah tulang rusuk dan cedera paru-paru, sehingga Jorge Martin harus menepi lebih lama dari lintasan.
Hingga pertengahan musim, Jorge Martin baru mampu menyelesaikan enam balapan dari total 22 seri yang dijadwalkan.
Kondisi ini jelas menjadi hambatan signifikan dalam membangun ritme balap dan pemahaman terhadap motor barunya.
Adaptasi dengan Aprilia RS-GP
Setelah kembali dari cedera, Jorge Martin mulai fokus sepenuhnya pada adaptasi dengan Aprilia RS-GP, motor yang berbeda jauh dengan Ducati yang ia tinggalkan. Pembalap berusia 25 tahun ini mengakui bahwa proses adaptasi menimbulkan frustrasi, terutama ketika hasil balapan belum sesuai ekspektasi.
“Maksud saya, pasti ada beberapa titik di mana saya frustrasi, seperti hari ini dalam kualifikasi, seperti dalam sprint Barcelona, karena ketika hal-hal tidak datang secara alami saya merasa sedikit frustrasi," katanya dikutip VIVA dari Crash Senin, 22 September 2025.
Ia menambahkan bahwa melalui uji coba pasca balapan San Marino, ia sudah mencapai sekitar 80% potensi maksimal dengan RS-GP. Jorge Martin optimis podium pertamanya bersama Aprilia akan segera tercapai jika fokus dan kerja keras terus dijaga.
Perbandingan dengan Rekan Setim
Di sisi lain, rekan setim Jorge Martin, Marco Bezzecchi, menunjukkan performa yang konsisten dan impresif. Bezzecchi berhasil naik podium pada beberapa balapan, termasuk kemenangan di Grand Prix Inggris pada Mei lalu.
Keberhasilan ini menjadi tantangan tambahan bagi Jorge Martin, karena ekspektasi terhadapnya sebagai juara dunia tinggi, dan ia harus membuktikan kemampuan adaptasinya terhadap motor baru dengan cepat.
Jorge Martin menyadari bahwa kesuksesan Bezzecchi adalah motivasi untuk terus belajar dan meningkatkan performa.
Mentalitas dan Fokus

Jorge Martin di Rumah Sakit Hamad, Doha setelah kecelakaan di MotoGP Qatar
Selain aspek teknis, faktor mental menjadi elemen krusial bagi Jorge Martin di musim ini. Pembalap asal Spanyol ini berusaha menjaga sikap positif dan tidak terjebak dalam frustrasi akibat cedera dan hasil yang belum maksimal.
Harapan ke Depan
Dengan kerja keras, dedikasi, dan mental yang positif, Jorge Martin menargetkan untuk segera kembali ke performa puncak dan meraih podium bersama Aprilia. Adaptasi dengan motor baru dan tim baru memang membutuhkan waktu, tetapi pengalaman sebelumnya sebagai juara dunia MotoGP memberinya modal penting untuk menghadapi tekanan.
Bagi Jorge Martin, musim 2025 bukan hanya tentang hasil, tetapi juga tentang proses belajar, membangun kepercayaan diri dengan motor baru, dan membuktikan bahwa ia mampu menghadapi setiap tantangan.
Musim MotoGP 2025 menjadi musim yang penuh ujian bagi Jorge Martin. Cedera, perubahan tim, dan adaptasi dengan motor baru membuat perjalanan pembalap Spanyol ini tidak mudah.
Namun dengan mental kuat, fokus, dan tekad tinggi, Jorge Martin optimis dapat mengatasi tantangan tersebut. Podium pertama bersama Aprilia mungkin belum datang di awal musim, tetapi kerja keras dan strategi adaptasi yang tepat diyakini akan membuahkan hasil di sisa musim 2025.