PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memastikan bahwa sebagian besar kendaraan Toyota yang diproduksi mulai 2010 ke atas sudah kompatibel dengan bahan bakar campuran etanol 10 persen atau E10.
Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam, menjelaskan bahwa mobil-mobil Toyota merupakan produk global yang sejak awal sudah disiapkan untuk menggunakan bahan bakar dengan campuran etanol, karena teknologi serupa telah lebih dulu diterapkan di berbagai negara.
“Kendaraan itu kan produk global, dan di beberapa negara mereka memang sudah isi etanol sehingga kendaraannya sudah disiapkan untuk itu," katanya di Jakarta, Senin (20/10/2025).
Ilustrasi ekspor mobil Toyota
"Toyota sendiri yang di atas tahun 2015 atau 2010 bisa E10, beberapa model bahkan bisa E20,” ujar Bob.
Pernyataan ini menanggapi rencana pemerintah yang akan menerapkan bahan bakar minyak (BBM) campuran etanol 10 persen atau E10 mulai 2027.
Kebijakan tersebut menjadi bagian dari langkah pemerintah untuk memperkuat kemandirian energi nasional sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar fosil.
Bob menambahkan bahwa informasi mengenai jenis bahan bakar yang sesuai dengan kendaraan sebenarnya sudah tercantum dalam buku manual setiap mobil, termasuk batas kadar etanol yang bisa ditoleransi oleh mesin.
Secara teknologi, lanjut Bob, Toyota bahkan sudah mengembangkan kendaraan dengan kemampuan menggunakan etanol hingga 100 persen (E100) melalui lini produk Flexy Fuel.
Teknologi Flexy Fuel memungkinkan mesin bekerja dengan berbagai campuran bahan bakar, baik bensin murni maupun bioetanol dan biodiesel, tanpa perlu modifikasi besar pada sistem mesin.
Toyota Innova Zenix Hybrid Flexy Fuel Bioethanol di GIIAS 2024
“Kendaraan (Toyota) yang bisa pakai E100 juga ada, E85 juga ada, kalau yang sudah di pasaran Indonesia bisa E10. Dulu kami juga pernah diminta mendukung engine untuk pasaran Amerika Selatan, dan kita sudah buat sampai E100,” kata Bob.
Ia menilai penerapan E10 merupakan langkah positif dalam mendukung pengurangan emisi gas buang dan percepatan transisi menuju netralitas karbon di Indonesia.
“Etanol emisinya lebih rendah walaupun kepadatan energinya memang lebih rendah juga, tapi bagus buat pembakaran,” ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Toyota Siapkan Kendaraan E10 Mulai 2010, Apa Artinya?
