
Pebalap muda sensasional Pedro Acosta dari tim Red Bull KTM Factory Racing mengakui bahwa seri MotoGP Australia 2025 menjadi balapan paling berat secara mental baginya sepanjang musim ini. Meski telah menunjukkan performa luar biasa di beberapa seri terakhir, Acosta menyebut lintasan Phillip Island sebagai tantangan besar.
Dalam sesi wawancara menjelang akhir pekan balapan, Acosta menjelaskan bahwa Phillip Island memiliki karakter yang sangat menuntut konsentrasi tinggi.

Pedro Acosta crash dua kali di MotoGP Jepang
“Yang pasti, ini adalah balapan tersulit tahun ini secara mental. Tidak banyak lintasan di dunia di mana Anda dapat melaju secepat itu di samping laut dengan semua angin itu,” kata Acosta, dikutip VIVA dari Crash Kamis, 16 Oktober 2025.
Menurutnya, kecepatan tinggi di setiap tikungan, perubahan arah yang cepat, serta hembusan angin laut yang kuat membuat setiap lap terasa seperti ujian fokus dan nyali. Acosta menilai bahwa sedikit saja kesalahan dalam membaca arah angin bisa berakibat fatal.
Diketahui, sirkuit yang indah di tepi Samudra Selatan itu memang terkenal ekstrem. Selain cuaca yang cepat berubah, suhu dingin dan tekanan angin dari laut bisa berubah dalam hitungan menit, membuat pengendara sulit memprediksi cengkeraman ban dan arah laju motor.
Acosta masih mengingat betul pengalamannya musim lalu di Australia yang tidak menyenangkan. Saat itu, ia gagal tampil dalam balapan Sprint karena mengalami kecelakaan hebat di sesi latihan bebas. Namun, pembalap asal Spanyol itu tidak mau mengulangi kesalahan yang sama.
Tahun ini, ia datang ke Phillip Island dengan kepercayaan diri tinggi setelah sukses meraih podium kedua di Grand Prix Indonesia. Hasil itu menjadi sinyal kuat bahwa KTM kini lebih kompetitif di sirkuit berkarakter cepat seperti Assen, Silverstone, dan Phillip Island.
“Untuk itu, mari kita coba pertahankan konsistensi ini di mana sekarang kita berjuang untuk posisi lima besar dan jangan membuat kesalahan seperti di sprint race,” tambahnya.
Sirkuit sepanjang 4,4 km ini dikenal sebagai salah satu trek paling indah sekaligus berbahaya di kalender MotoGP. Letaknya yang menghadap langsung ke laut membuat angin menjadi faktor kunci. Banyak pembalap mengaku, di tikungan 1 dan 3, hembusan angin bisa mendorong motor ke arah luar lintasan bahkan ketika throttle sudah tertutup.
Balapan Australia tahun ini juga diwarnai absennya beberapa nama besar seperti Marc Márquez, Jorge Martín, dan Maverick Vinales karena cedera. Situasi ini membuka peluang besar bagi Acosta untuk merebut podium bahkan kemenangan pertamanya di kelas utama MotoGP.

Pembalap MotoGP, Pedro Acosta
Namun di sisi lain, tekanan meningkat karena ekspektasi publik terhadap dirinya semakin tinggi. Sebagai rookie yang tampil impresif sepanjang musim, banyak pihak menjagokan Acosta sebagai kandidat kuat untuk menutup musim dengan kemenangan sensasional.
Sebagai tambahan informasi, Pedro Acosta tengah berada di fase krusial kariernya. MotoGP Australia bukan sekadar satu seri tambahan, melainkan ujian mental paling berat untuk seorang pembalap muda yang digadang-gadang sebagai bintang masa depan.
Source: Pedro Acosta Ungkap MotoGP Australia Paling Berat Secara Mental, Ini Alasannya!