Mirip Formula 1, MotoGP Kini Wajibkan Pembalap Ikut Upacara Pra-Balap atau Kena Sanksi

Dunia MotoGP resmi mengadopsi perubahan besar dalam tradisi pra-balapnya. Mulai dari Grand Prix San Marino di Sirkuit Misano, MotoGP memperkenalkan upacara pra-balap bergaya Formula 1 yang lebih formal dan terstruktur.
Para pembalap kini diwajibkan turun dari motor dan berbaris di area khusus untuk menghormati lagu kebangsaan, dengan kehadiran menjadi mandatory alias wajib. Jika tidak, mereka akan dikenai denda finansial.

Johann Zarco di Sprint Race MotoGP Argentina
Perubahan ini menandai salah satu langkah paling signifikan dalam upaya MotoGP untuk meningkatkan nilai komersial dan citra global olahraga tersebut menyatukan elemen hiburan, nasionalisme, dan profesionalisme dalam satu paket yang rapi dan menarik.
Detail Perubahan: Upacara Lebih Formal dan Terkoordinasi
Sebelumnya, upacara lagu kebangsaan hanya diikuti secara pasif oleh para pembalap. Mereka tetap berada di atas motornya masing-masing, sementara lagu kebangsaan diputar dan tokoh-tokoh penting berdiri di grid depan.
Namun, mulai dari GP San Marino, protokol baru ini mewajibkan:
- Seluruh pembalap harus berjalan dan berdiri di titik tertentu di depan grid, menjauh dari motor mereka.
- Mereka harus berdiri bersama-sama saat lagu kebangsaan negara tuan rumah dikumandangkan.
Area tersebut juga akan memajang trofi resmi Grand Prix dan trofi kejuaraan MotoGP, yang telah mengalami desain ulang dan baru saja diluncurkan.
Protokol ini mengacu langsung pada tradisi yang sudah lama dilakukan di Formula 1, di mana para pembalap berdiri bersama untuk memberikan penghormatan kepada negara tuan rumah sebelum balapan dimulai.
Sanksi Tegas bagi yang Mangkir
Untuk memastikan bahwa seluruh pembalap mematuhi aturan ini, MotoGP telah menetapkan sanksi denda bagi yang tidak hadir tanpa alasan sah:
Pelanggaran pertama: Dikenakan denda sebesar €500 (sekitar Rp8 juta).
Jika pelanggaran dilakukan berulang kali, maka denda akan mengikuti skema sanksi yang lebih berat, sesuai dengan regulasi yang berlaku dalam olahraga ini.
Aturan ini berlaku untuk semua kelas: MotoGP, Moto2, dan Moto3.
Latar Belakang Perubahan: Pengaruh Liberty Media

Francesco Bagnaia dan Marc Marquez di MotoGP Assen 2025
Langkah ini bukan tanpa konteks. MotoGP kini berada di bawah kepemilikan Liberty Media, perusahaan asal Amerika Serikat yang juga memiliki Formula 1. Liberty secara resmi mengakuisisi penuh MotoGP setelah mendapatkan persetujuan dari Komisi Eropa pada Juli 2025.
Sejak akuisisi tersebut, arah pengembangan MotoGP mulai meniru model sukses yang digunakan di Formula 1 mulai dari strategi komersialisasi, penguatan merek, hingga penataan acara balapan yang lebih menarik secara visual dan emosional.
Upacara pra-balap ini adalah salah satu contoh konkret dari penerapan model F1 ke dalam dunia MotoGP.
Reaksi Pembalap: Tambahan Beban Mental dan Fisik?
Tidak semua pihak menyambut perubahan ini dengan tangan terbuka. Marc Márquez, salah satu pembalap paling berpengaruh dan peraih banyak gelar juara dunia, menyuarakan kekhawatirannya terhadap penambahan beban yang terus menerus kepada pembalap.
“Selalu saja diminta lebih dan lebih. Pada akhirnya bisa meledak, karena bukan kami yang memutuskan semua ini,” ujar Márquez.
Ia menambahkan bahwa dengan jadwal MotoGP yang kini semakin padat—terutama sejak diperkenalkannya balapan sprint di setiap akhir pekan sejak 2023 beban kerja pembalap semakin meningkat. Belum lagi dengan kewajiban seperti:
- Parade usai pemanasan
- Sesi tanda tangan dan temu penggemar
- Aktivitas promosi tim dan sponsor
- Kegiatan media sebelum dan sesudah balapan
Márquez menyatakan bahwa walaupun terlihat sederhana, waktu dan energi pembalap kini semakin terkuras, dan ia khawatir akan dampak jangka panjangnya terhadap performa dan keselamatan.
Simbol Profesionalisme atau Beban Tambahan?
Pengenalan upacara pra-balap baru ini membawa dua sisi:
Dari sisi positif, ini akan meningkatkan daya tarik visual MotoGP, memperkuat citra olahraga sebagai ajang internasional yang terorganisir dan berkelas, serta memberikan pengalaman emosional bagi penonton dan negara tuan rumah.
Namun dari sisi lain, ini menambah daftar panjang kewajiban pembalap, yang bisa memengaruhi kesiapan fisik dan mental mereka menghadapi balapan.

MotoGP Spanyol 2025
MotoGP kini resmi bergerak ke arah modernisasi yang lebih dalam, mengikuti jejak Formula 1 dalam banyak aspek. Upacara pra-balap ini bukan hanya simbol penghormatan, tapi juga bagian dari strategi besar untuk menjadikan MotoGP lebih menarik, lebih menjual, dan lebih global.
Namun, keseimbangan antara showbiz dan olahraga tetap harus dijaga, agar tidak mengorbankan esensi balapan itu sendiri.