Gigi Dall’Igna Buka Suara Soal Kendala Bagnaia Usai Tes MotoGP Misano

General Manager Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, memberikan peringatan tegas bahwa satu hari tes di Sirkuit Misano tidak akan cukup untuk mengatasi masalah yang sedang dialami Pecco Bagnaia.
Sang juara dunia MotoGP dua kali itu memang baru saja menjalani tes pasca balapan Grand Prix San Marino 2025, namun performanya masih dianggap jauh dari kata optimal.

Pembalap Ducati, Pecco Bagnaia
Pecco Bagnaia Alami Masa Sulit di Misano
Pecco Bagnaia datang ke Misano dengan harapan bisa bangkit dan kembali konsisten dalam perebutan gelar juara dunia. Sayangnya, penampilannya justru mengecewakan. Dalam sprint race, Bagnaia hanya mampu finis di posisi ke-13.
Sementara di balapan utama, ia terjatuh ketika sedang berada di urutan ketujuh. Akibatnya, ia gagal meraih poin penting untuk klasemen.
Hasil buruk itu membuat Ducati langsung mengatur sesi tes khusus di hari Senin, sehari setelah balapan. Tujuannya jelas: mencari tahu penyebab ketidaknyamanan Bagnaia di atas Desmosedici GP25.
Tes di Misano: Hanya Awal dari Proses Panjang
Dalam sesi tes sehari penuh tersebut, Bagnaia mencoba berbagai setelan motor untuk mendapatkan kembali rasa percaya diri. Ia memacu motornya hingga batas maksimal guna merasakan langsung apa yang salah dengan setup yang digunakan.
Namun, menurut Gigi Dall’Igna, hasil tes itu tidak bisa dijadikan tolok ukur final. Baginya, satu hari tidak cukup untuk memperbaiki situasi yang kompleks.
Meskipun dia mengendarai balapan yang bagus, melihat waktu putaran, dia hanya tidak memiliki perasaan yang dia dapatkan dalam latihan bebas dan sesi kualifikasi.
“Tes hari Senin penting untuk mencoba beberapa solusi alternatif, tetapi tentu saja, mari kita hadapi itu, satu hari tidak benar-benar cukup untuk menyelesaikan situasi yang rumit seperti itu,” kata Dall’Igna, dikutip VIVA dari Crash Kamis, 18 September 2025.
Meskipun Bagnaia mengaku sedikit lebih baik setelah tes, perbedaan performa antara sesi latihan dan balapan utama masih terasa signifikan. Inilah yang membuat Ducati belum bisa merasa puas.
Bagnaia menilai bahwa dirinya belum menemukan “feeling” terbaik bersama motor. Hal ini berbeda jauh dengan penampilan dominannya di musim lalu, ketika ia mampu tampil konsisten hampir di setiap seri.
Dall’Igna menegaskan bahwa Ducati dan Bagnaia harus berhati-hati. Ia menekankan pentingnya menganalisis data lebih dalam dan tidak terburu-buru mengambil kesimpulan.
Saingan Kian Kuat, Tekanan Makin Besar
Musim MotoGP 2025 semakin kompetitif dengan hadirnya Marc Márquez yang kembali menunjukkan performa menakutkan. Márquez sudah mengantongi beberapa kemenangan penting, sementara pembalap Ducati lainnya juga tampil konsisten di papan atas.
Hal ini menambah tekanan bagi Bagnaia. Sebagai juara bertahan, ekspektasi terhadap dirinya sangat tinggi. Namun, kegagalan di Misano dan beberapa seri sebelumnya membuat posisinya dalam perburuan gelar semakin terancam.
Untuk menghadapi sisa musim, Ducati berencana melakukan pendekatan menyeluruh. Bukan hanya dari sisi teknis, tetapi juga strategi balapan dan dukungan psikologis bagi Bagnaia. Dall’Igna yakin bahwa dengan kerja sama tim yang solid, masalah ini bisa diatasi.
Tes lanjutan, pengumpulan data, hingga evaluasi mendalam di setiap sirkuit akan menjadi kunci untuk membantu Bagnaia kembali ke performa terbaiknya.

Pecco Bagnaia
Tes di Misano memang memberi secercah harapan, namun Ducati sadar bahwa masalah Pecco Bagnaia tidak bisa selesai dalam semalam. Perlu waktu, data, dan kerja keras kolektif untuk mengembalikan sang juara dunia ke level tertinggi.
Dengan kompetisi yang semakin ketat, terutama dari Márquez dan pembalap lain yang tengah on-fire, Ducati tak boleh lengah. Misano hanyalah awal dari perjalanan panjang untuk memastikan Bagnaia bisa kembali menjadi penantang serius di MotoGP 2025.