
Pembalap VR46 MotoGP Fabio Di Giannantonio menggunakan mesin Ducati berhasil mengatasi masalah stabilitas parah di sirkuit Phillip Island Circuit saat ajang Australian Grand Prix 2025. Ia mampu tampil kompetitif meski banyak koleganya, termasuk pembalap pabrikan terpuruk akibat getaran dan kurangnya kontrol terhadap motornya.
Sirkuit Phillip Island diketahui dikenal sebagai tantangan bagi banyak motor MotoGP karena karakteristik lintasannya: kecepatan tinggi, banyak tanjakan dan turunan, serta banyak perubahan elevasi. Untuk Ducati, pengalaman di trek ini justru menjadi momen kritis.

Pembalap VR46 Racing Team, Fabio Di Giannantonio
Salah satu pembalap pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia, mengalami getaran yang begitu parah hingga ia terlantar jauh di hasil sprint dan mengakhiri balapan utama dengan kondisi tidak finis.
“Yah, motor di Phillip Island sebenarnya banyak bergerak. Tapi dalam kasus saya, yang pasti, kami memulai akhir pekan dengan sepeda yang banyak bergerak,” kata Fabio Di Giannantonio dikutip VIVA dari Crash Selasa, 21 Oktober 2025.
Sementara banyak rekan Ducati bergelut dengan masalah, Fabio Di Giannantonio justru mampu memanfaatkan momentum dengan sangat baik. Dari posisi ke-10 di grid, ia merangsek hingga finis posisi kedua di Grand Prix Australia.
Dengan pemahaman seperti itu, Di Giannantonio dan tim menentukan strategi agar ia tetap mampu melesat meski kondisi stabilitas motor tidak ideal. Ia mengambil pendekatan yang lebih adaptif: bukan mencoba melawan kondisi, melainkan menerimanya dan mengoptimasikan gaya balap agar tetap kompetitif.
Keberhasilan Di Giannantonio bukan hanya kemenangan personal, melainkan sinyal bahwa solusi terhadap masalah teknis bisa dicapai lewat adaptasi pembalap dan tim meski pabrikan besar seperti Ducati masih bergelut. Situasi ini pun menekan Ducati untuk segera mencari akar penyebab getaran dan optimasi motor mereka agar kondisi serupa tidak muncul terus-menerus.

Pembalap VR46 Racing Team, Fabio di Giannantonio
Bagi fan MotoGP, cerita ini menjadi pengingat bahwa motor tercepat belum tentu yang paling stabil, dan pembalap yang bisa membaca kondisi mesin serta trek dengan baik sering kali punya keunggulan.
Fabio Di Giannantonio di Australia membuktikan bahwa dengan mindset tepat, komunikasi efektif, dan adaptasi gaya balap, kendala teknis yang tampak besar bisa diubah menjadi keunggulan. Sementara Ducati harus mengevaluasi lebih jauh performa motornya, pembalap asal Italia ini telah menuliskan bab penting bahwa kondisi tidak ideal bisa tetap dijadikan podium.
Source: Fabio Di Giannantonio Tuntaskan Masalah Stabilitas di MotoGP Australia, Ini Rahasianya!