Peluang Baru Industri Komponen Mobil Listrik Saat Insentif Berakhir

Pasar otomotif nasional tengah berada dalam tren lesu.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil wholesales Januari–Agustus 2025 hanya mencapai 500.951 unit, turun 10,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penjualan ritel juga merosot 10,7 persen.
Di tengah situasi ini, pemerintah memutuskan untuk menghentikan insentif impor utuh (completely built up/CBU) mobil listrik murni pada akhir 2025.
Kebijakan tersebut diharapkan dapat memberi peluang bagi industri komponen lokal yang selama ini terdesak oleh banjir produk impor.
Ketua Umum Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM), Hamdhani Dzulkarnaen Salim, menilai kebijakan ini bisa membuka ruang gerak baru bagi anggotanya. “Tentu, kami menganggap bahwa kebijakan dari pemerintah itu akan menjadi peluang bagi kami,” ujarnya di Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Salah satu pabrik ban di Jakarta
Meski begitu, Hamdhani mengingatkan bahwa peluang itu datang dengan syarat yang berat.
Para produsen komponen dituntut untuk beradaptasi dengan cepat agar mampu memenuhi kebutuhan industri kendaraan listrik. “Jadi, kami juga mendorong ratusan anggota kami bagaimana untuk bisa meningkatkan kemampuan dan teknologi kami agar dapat mengejar perkembangan teknologi elektrifikasi dalam industri otomotif,” ujarnya.
GIAMM menaungi sekitar 250 perusahaan komponen dari berbagai skala usaha, mulai dari kecil hingga semi padat karya, yang terbagi dalam Tier 1, Tier 2, dan Tier 3.
Sektor ini menyerap lebih dari 500.000 tenaga kerja, sehingga keberhasilan transformasi ke era elektrifikasi akan berpengaruh langsung pada stabilitas lapangan kerja.
Dengan berakhirnya insentif impor BEV pada 31 Desember 2025, pabrikan asing diharuskan memulai produksi lokal sesuai ketentuan pemerintah mulai 2026.
Hal ini dipandang sebagai momentum penting bagi industri komponen dalam negeri untuk masuk ke rantai pasok kendaraan listrik secara lebih luas.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.