Padahal Unik, Gagang Pintu Model Sembunyi Bakal Dilarang, Bisa Berakibat Fatal Jika Kecelakaan

Model gagang pintu sembunyi akan dilarang
Pertama kali OtoHub.co mencoba mobil dengan gagang pintu model sembunyi atau bahasa kerennya retractable, memang unik dan futuristis. Selain unik, juga terlihat clean pada sektor bodi samping.
Nah mobil-mobil model gagang pintu sembunyi ini sudah tampak banyak beredar di Indonesia
Sebut saja BYD Seal dan Sealion, Wuling CloudEV, Chery J6, Jaecoo J7, AION Hyptec, Hyundai Ioniq 5 dan lainnya.
Kalau diperhatikan kebanyakan mobil-mobil tersebut berasal dari pabrikan China.
Namun baru-baru ini Pemerintah China segera melarang adopsi fitur gagang pintu tersembunyi, fully retractable untuk semua kendaraan yang dibuat dan diedarkan.
Alasan yang paling krusial adalam soal safety, dinyatakan punya potensi malfungsi yang berbahaya saat kondisi darurat.
Seperti dikutip dari laman Carnewschina.com, saat ini regulator dan seluruh institusi teknis serta perwakilan industri otomotif China sedang intensif membahas soal itu.

Kia EV4 model gagang pintu sembunyi
Nah model gagang pintu yang semi-retractable dan yang konvensional adalah desain yang akan disetujui boleh diadopsi di sebuah model kendaraan.
Hal itu juga akan berlaku pada semua jenis kendaraan bertenaga listrik.
Sambil menggodok aturan baru soal larangan desain gagang pintu retractable, pihak berwenang menyatakan aturan larangan ini harus bisa selesai pada bulan September.
Soal pelaksanaannya akan diberi jeda penyesuaian selama satu tahun, dan dijalankan secara efektif pada bulan Juli tahun 2027.
Jadi pembahasan isu yang paling krusial adalah soal fitur automatic unlocking mechanism yang harus berfungsi di segala kondisi darurat seperti saat kecelakaan.

BYD Sealion model gagang pintu fully retractable
Tujuannya untuk menghilangkan potensi penumpang terjebak di dalam kendaraan saat kondisi berbahaya.
Ada catatan dari China Insurance Safety Index (C-IASI), saat uji tabrak, gagang pintu model pop-out punya persentase bisa dibuka sebesar 67 persen.
Berbanding dengan 98 persen pintu dengan model mekanis yang bisa dibuka setelah uji tabrak.
Berdasarkan data yang terjadi di China, bahwa larangan soal gagang pintu tersebut berdasarkan masukan dari pembeli mobil di sana soal tidak maksimalnya fungsi gagang pintu tersembunyi.