
Teknologi yang seharusnya memudahkan justru kembali menelan korban. Sebuah kecelakaan tragis yang melibatkan Xiaomi SU7 Ultra di China menyoroti bahaya tersembunyi dari gagang pintu mobil listrik modern.
Dikutip dari Autoevolution, Selasa 14 Oktober 2025, mobil sport listrik itu terbakar hebat setelah menabrak median jalan. Sayangnya, sistem electronic door release gagal berfungsi, membuat pengemudi terjebak di dalam kabin yang terbakar.
Peristiwa ini bukan kali pertama menimpa mobil listrik dengan fitur retractable door handle, yakni gagang pintu yang tersembunyi di bodi mobil dan hanya muncul saat disentuh. Teknologi ini pertama kali dipopulerkan oleh Tesla Model S pada 2012, lalu diikuti berbagai merek lain karena tampilannya dianggap futuristik.
Namun di balik kesan “canggih”, sistem ini terbukti berisiko tinggi saat mobil mengalami kecelakaan. Begitu aliran listrik terputus akibat benturan, gagang pintu otomatis tak bisa dibuka — baik dari luar maupun dalam — tanpa daya tambahan.

Xiaomi SU7
Video yang beredar di media sosial China memperlihatkan warga sekitar berusaha memecahkan kaca dan membuka pintu mobil. Tapi api terlanjur membesar, sementara panas ekstrem membuat penyelamatan hampir mustahil.
Korban, pria berusia 31 tahun bernama Deng, dilaporkan tewas di tempat. Polisi menduga ia mengemudi di bawah pengaruh alkohol, namun penyebab utama meninggalnya adalah gagal keluar dari mobil karena pintu tak bisa dibuka secara manual.
Kasus ini langsung memicu gelombang kritik terhadap Xiaomi dan produsen mobil listrik lainnya. Meskipun perusahaan tidak disalahkan langsung atas kecelakaan, publik menyoroti minimnya sistem cadangan manual pada pintu luar mobil listrik.
Ironisnya, alasan produsen mempertahankan desain ini bukan hanya estetika, tapi juga efisiensi aerodinamika dan penghematan biaya produksi. Namun setelah serangkaian insiden serupa, banyak pihak menilai pengorbanan keselamatan tidak sepadan dengan tampilan “modern” yang ditawarkan.
Source: Gagang Pintu Elektronik Mobil Listrik Memakan Korbam