Curhat Pemilik Suzuki Ertiga 2018: Kelebihan dan Kekurangan yang Dirasakan
Memiliki mobil keluarga yang nyaman, hemat bahan bakar, dan andal merupakan impian banyak orang.
Salah satu pilihan populer di segmen Low MPV adalah Suzuki Ertiga, yang dikenal dengan kombinasi ruang kabin lega, konsumsi BBM efisien, serta biaya kepemilikan yang relatif terjangkau.
Astri Widi, pemilik Suzuki Ertiga 2018 berwarna silver dengan jarak tempuh sekitar 80.000 kilometer, berbagi pengalamannya menggunakan mobil tersebut selama tujuh tahun.
“Saya dulu beli baru. Alhamdulillah awet sejauh ini tidak ada keluhan sih, palingan kalau sudah waktunya mendekati ganti oli atau servis pasti mobilnya terasa berat mesinnya, secara Ertiga yang saya gunakan itu transmisinya matik,” ucap Astri kepada Kompas.com, Rabu (17/9/2025).
Astri juga mengatakan, saat mobilnya masih dalam masa garansi, ia selalu melakukan servis di bengkel resmi.
Suzuki Ertiga 2018 milik Astri Widi.
“Pas masih ada garansi ke bengkel resmi, tapi karena sekarang sudah lebih dari lima tahun pemakaian, saya lebih memilih bengkel langganan. Lebih tepatnya, montirnya datang langsung ke rumah saya untuk servis berkala,” ucapnya.
Sementara, untuk biaya servis berkala Astri mengaku habis sekitar Rp 1 juta sampai Rp 1,5 jutaan.
Selain itu, Astri juga mengatakan, tidak ada keluhan yang parah sejauh ini, kalaupun ada perbaikan, biasanya hanya bagian bodi yang perlu dibetulkan karena terserempet, bukan masalah pada mesin.
Bahkan saat digunakan melewati jalanan tanjakan yang cukup terjal, Suzuki Ertiga milik Astri tetap terasa aman.
“Sejauh ini aman-aman aja. Beberapa kali saya bawa ke Lembang dengan tanjakan yang agak ekstrem, serta penumpang dan barang yang penuh, walaupun agak ngoyo tapi bisa sampai atas,” ucapnya.
Sesuai Kebutuhan
Astri menambahkan, setelah beberapa kali mencoba mobil merek lain, ia merasa Suzuki Ertiga adalah yang paling sesuai dengan kebutuhannya.
“Beberapa kali saya bawa mobil merek lain, menurut saya yang pas ya Ertiga. Baik ukurannya, perasaan pas nyetirnya juga enak, terus BBM-nya juga termasuk irit,” katanya.
Ia juga bercerita tentang pengalaman konsumsi bahan bakar Suzuki Ertiga miliknya saat perjalanan jauh atau mudik.
“Kalau mudik ke Banyuwangi, itu full tank dari Jakarta, baru isi lagi sekitar Solo–Ngawi, lalu mengisi lagi mendekati Banyuwangi. Saya pakai bensin minimal RON 92, kalau pakai RON 95 malah tambah irit. Dan untuk full tank sekitar Rp 400 ribuan,” ucapnya.
Dengan biaya yang menurutnya cukup terjangkau, Astri merasa penggunaan mobilnya jauh lebih hemat, terutama karena bisa membawa banyak penumpang.
“Apalagi kalau penumpangnya banyak, jadi kalau dibandingkan dengan naik kereta atau bus, hitungannya jauh lebih murah,” ucapnya.
Selain itu, menurut Astri, kondisi shock absorber pada mobilnya masih aman. Ia juga sudah dua kali mengganti ban, dan untuk penggunaan di jalan tol, Ertiga terasa cukup nyaman, meskipun tetap bergantung pada gaya mengemudi sopirnya.
Sementara, ketika ditanya soal suara aneh pada mesin, ia mengaku pernah ada namun masalahnya tidak serius.
“Nggak ada yang seperti itu. Dulu memang pernah ada bunyi ‘ngik-ngik’, ternyata van belt sudah getas, jadi langsung diganti dan suaranya hilang,” ucapnya.
Sejauh itu, Astri juga mengaku tidak ada masalah besar pada mobil Suzuki Ertiga miliknya. Selama beberapa tahun pemakaian, kondisi mesin dan komponen utama relatif aman tanpa perlu perbaikan yang berarti.
“Hanya saja saya sudah dua kali mengalami aki tekor sampai mobil tidak bisa dinyalakan, tapi itu karena memang sudah waktunya ganti aki,” ucapnya.
Kemudian, untuk biaya pajak tahunan Suzuki Ertiga 2018 miliknya, Astri menyebut jumlahnya berada di kisaran Rp 3 jutaan.
Jadi dapat disimpulkan kekurangan dan kelebihan Suzuki Ertiga 2018, sebagai berikut:
Kelebihan:
- Nyaman untuk keluarga: kabin lega, posisi duduk pas, stabil di jalan tol dan tanjakan.
- Irit BBM: full tank kurang lebih Rp 400 ribu bisa Jakarta–Banyuwangi dengan dua kali isi ulang.
- Biaya ringan: servis berkala Rp1juta –1,5 juta.
- Mesin awet: minim masalah, hanya bodi terserempet atau van belt aus.
- Suspensi bagus: shock masih aman, ban baru dua kali ganti, tetap nyaman di berbagai medan.
- Servis mudah: montir langganan bisa datang ke rumah.
Kekurangan:
- Tenaga terbatas di tanjakan saat membawa penumpang dan barang penuh.
- Aki pernah tekor, karena usia pakai.
- Van belt aus, sempat berbunyi lalu hilang setelah diganti.
