Subaru Forester: Biaya Kepemilikan yang Perlu Diperhatikan

konsumsi bahan bakar, biaya kepemilikan, Subaru Forester, pengalaman berkendara, Subaru Forester: Biaya Kepemilikan yang Perlu Diperhatikan

Subaru Forester muncul sebagai salah satu pilihan menarik di segmen Sport Utility Vehicle (SUV) di Indonesia.

Dikenal dengan teknologi Symmetrical All-Wheel Drive, SUV ini menarik perhatian mereka yang lebih mengutamakan pengalaman berkendara ketimbang sekadar tampilan luar.

Namun, sebelum memutuskan untuk membeli, penting untuk mempertimbangkan satu aspek krusial: biaya kepemilikan.

Biaya Kepemilikan Subaru Forester

Satu hal yang perlu diperhatikan oleh calon pengguna Subaru Forester adalah biaya kepemilikan yang tidak hanya mencakup harga beli, tetapi juga faktor-faktor lain seperti biaya servis, spare part, dan konsumsi bahan bakar.

konsumsi bahan bakar, biaya kepemilikan, Subaru Forester, pengalaman berkendara, Subaru Forester: Biaya Kepemilikan yang Perlu Diperhatikan

Subaru Forester

Bobby, seorang pemilik Subaru Forester 2024, mengungkapkan bahwa mobil ini cukup boros untuk penggunaan dalam kota, terutama dalam kondisi macet atau "setop and go".

"Kalau macet boros banget, bisa 8 Km per liter. Tetapi kalau di tol bisa tembus 16 Km per liter," ungkap Bobby saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/10/2025).

Dari segi pajak, Subaru Forester mengharuskan pemiliknya untuk mengeluarkan biaya tahunan sekitar Rp 6,8 juta.

Berdasarkan data yang diperoleh oleh redaksi Kompas.com, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk Subaru Forester 2024 adalah Rp 6.813.400.

Ini adalah salah satu komponen biaya tetap yang harus diperhitungkan oleh setiap pemilik mobil.

Dalam hal konsumsi bahan bakar, Bobby biasanya mengisi mobilnya dengan bensin oktan 95, dengan estimasi biaya sekitar Rp 2.000.000 setiap bulan.

Dia lebih sering menggunakan Subaru Forester untuk perjalanan jauh di akhir pekan, dengan jarak lebih dari 100 Km.

Bobby juga sudah melakukan servis rutin sebanyak dua kali dalam periode awal kepemilikan, dengan total biaya Rp 2.500.000 setiap kali servis.

"Servis itu Rp 2.500.000, ganti oli dan filter oli. Biasanya saya servis tidak menunggu 10.000 Km; per 5.000 Km atau 6 bulan sudah saya ganti olinya," jelas Bobby.

Setelah menghitung semua biaya yang dikeluarkan, Bobby memperkirakan total pengeluaran sekitar Rp 33.313.400 per tahun untuk biaya pajak, pengeluaran bahan bakar, serta biaya servis.

Jika biaya ini dibagi per bulan, pengeluaran rata-rata mencapai sekitar Rp 2.776.116.

Jika dibagi lagi per hari, dana yang perlu disiapkan konsumen sekitar Rp 92.537.

konsumsi bahan bakar, biaya kepemilikan, Subaru Forester, pengalaman berkendara, Subaru Forester: Biaya Kepemilikan yang Perlu Diperhatikan

Subaru Forester di IIMS 2025.

Biaya Lebih Tinggi 

Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, calon pembeli Subaru Forester perlu memikirkan baik-baik jika mereka siap menghadapi biaya kepemilikan yang mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitor Jepang lainnya.

Meskipun Subaru Forester menawarkan pengalaman berkendara yang luar biasa dan teknologi canggih, penting untuk memastikan bahwa pengeluaran Anda sesuai dengan anggaran.

Sebagai kesimpulan, Subaru Forester bisa menjadi pilihan menarik bagi Anda yang mendambakan pengalaman berkendara yang menyenangkan, tetapi selalu ingat untuk menghitung biaya kepemilikan yang menyertainya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.

Source: Subaru Forester: Biaya Kepemilikan yang Perlu Diperhatikan

Postingan Terkait

Categories

Tags

© TopCarNews Network. All Rights Reserved. Designed by TopCarNews