Kata BMW Soal Wacana Bea Masuk Mobil Eropa 0 Persen

Industri otomotif nasional tengah bersiap menghadapi babak baru usai resmi menandatangani perjanjian dagang Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

IEU-CEPA ditargetkan mulai berlaku pada 1 Januari 2027, dan diperkirakan akan membawa perubahan besar pada pasar otomotif nasional.

Dengan adanya pembebasan tarif bea masuk (dari 50 persen) antara Indonesia dan Eropa, berbagai mobil asal Eropa berpotensi hadir dengan harga yang lebih kompetitif. Salah satunya adalah BMW.

Menanggapi wacana kebijakan tersebut, BMW Group Indonesia, melihat peluang besar di balik kesepakatan dagang ini, meski detail aturan masih belum sepenuhnya terungkap.

Peter Sunny Medalla, Presiden Direktur BMW Group Indonesia, menegaskan bahwa hingga kini belum ada penjelasan lengkap mengenai implementasi IEU–CEPA, termasuk soal besaran penurunan tarif impor mobil Completely Built UP (CBU) Eropa.

Suasana saat pameran mobil BMW dan MINI di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Kamis (11/11/2021). Dalam pameran tersebut, kedua merek bakal menampilan kurang lebih 27 kendaraan display dan booth BMW Group bakal menyediakan customer lounge, BMW M Performance Corner, BMW dan MINI Lifestyle Collection, sampai area test drive khusus untuk kendaraan terbaru dari BMW dan MINI.

“Sampai sekarang, semua detail dari perjanjian EU–Indonesia belum dijabarkan. Ini masih berupa kerangka besar tanpa rincian regulasi yang jelas,” ujar Sunny, saat ditemui di Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2025).

Kendati demikian, BMW memprediksi penurunan tarif akan terjadi secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Namun, menurut Sunny, pelanggan tak perlu menunggu kesepakatan itu untuk mendapatkan nilai terbaik.

Sunny menegaskan, mayoritas lini produk BMW di Indonesia saat ini sudah dirakit lokal (Completely Knock Down/CKD), sehingga harga yang ditawarkan telah mendapat insentif pajak yang signifikan dibanding model impor utuh (CBU).

"Sebagian besar mobil kami sebenarnya sudah dalam bentuk CKD (Local Assembly)," kata Sunny.

Inilah alasan BMW tetap kompetitif di pasar premium, melalui perakitan lokal bersama Gaya Motor, BMW mampu menjaga harga jual.

BMW juga menegaskan bahwa kehadirannya di Indonesia bukan hanya soal menjual mobil dengan harga lebih kompetitif, tetapi juga investasi pada sumber daya manusia dan industri lokal.

“Kami tetap berkomitmen, tidak hanya untuk memproduksi mobil dengan harga lebih murah, tetapi juga terus berkomitmen pada pengembangan lokal," kata Sunny.