Semester II 2025 Disebut Dongkrak Penjualan Motor, Ini Kata AISI

- Penjualan motor di Indonesia hingga Agustus 2025 tercatat masih melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), distribusi domestik dari lima merek anggota, yakni Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS, mencapai 4.269.718 unit.
Jumlah tersebut turun sekitar 1,7 persen atau setara 74.063 unit dari capaian Januari-Agustus 2024 yang mencapai 4.343.781 unit.
Secara bulanan, penjualan motor pada Agustus 2025 tercatat 578.041 unit, lebih rendah 9.007 unit atau 1,53 persen dibandingkan Juli yang membukukan 587.048 unit.
Meski terjadi penurunan, AISI tetap optimistis pasar motor nasional akan membaik pada paruh kedua tahun ini.
“Sampai dengan bulan Agustus 2025, penjualan motor nasional telah mencapai sekitar 4,3 juta unit. Angka ini kurang lebih sama dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu,” ujar Ketua Umum AISI, Johannes Loman, di Jakarta belum lama ini.
Menurut Loman, pihaknya masih menargetkan distribusi domestik sepanjang 2025 di kisaran 6,4-6,7 juta unit.
Angka itu lebih tinggi dibandingkan realisasi penjualan motor baru tahun lalu yang berada di level 6.333.310 unit.
“Biasanya secara historis, semester dua itu lebih tinggi dari semester satu. Kami melihat ada beberapa faktor yang bisa mendorong pertumbuhan, mulai dari harga komoditas yang cukup stabil, pasar di luar Pulau Jawa yang terus bertumbuh, hingga panen yang diperkirakan lebih baik di semester kedua,” ungkapnya.
Ia juga berharap peran pemerintah dalam mendorong ekonomi dapat memberikan dampak positif terhadap pasar otomotif.
“Harapan kami juga pemerintah akan melakukan spending yang lebih besar di semester dua sehingga akan membuat ekonominya bergerak lebih positif. Dampaknya bukan hanya ke motor, tapi kepada semua sektor ekonomi,” pungkas Loman.