Mitos atau Fakta: Mobil Matik Gampang Rusak Jika Sering Lewat Tanjakan

Mobil matik sering menjadi pilihan utama pengendara di perkotaan karena dianggap lebih praktis dan nyaman digunakan.
Namun, muncul anggapan bahwa mobil matik lebih rentan rusak ketika sering dipakai di jalan menanjak, terutama pada jalur curam dan panjang seperti di daerah pegunungan.
Lantas, benarkah mobil matik memang lebih cepat rusak jika sering digunakan di jalur menanjak?
Dua model tuas transmisi mobil matik
Iwan, pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic mengatakan, jika dibandingkan dengan mobil di perkotaan, maka mobil yang sering digunakan di jalan menanjak akan lebih cepat rusak.
Meski begitu, Iwan mengatakan hal tersebut berlaku untuk semua jenis mobil, baik transmisi matik maupun manual.
Iwan menegaskan, mobil matik berisiko lebih cepat rusak saat dipakai menanjak apabila pengemudinya tidak memahami teknik dan cara memanfaatkan fitur transmisi dengan tepat.
Karena itu, pengendara diimbau memilih gigi yang sesuai ketika melintasi jalan menanjak.
"Kita bisa memilih gigi yang tepat saat menanjak, jangan menggunakan posisi D saat menanjak curam dan panjang," katanya kepada Kompas.com, belum lama ini.
Saat tuas berada di posisi D, transmisi otomatis akan memindahkan gigi mengikuti putaran mesin, sehingga tenaga bisa terputus dan mobil berisiko kehilangan momentum saat menanjak.
All New Honda BR-V Prestige CVT
Maka dari itu, pengendara mobil matik disarankan menggunakan gigi rendah, seperti 1, 2, atau L, atau memanfaatkan mode triptonik agar tenaga mesin tetap terjaga.
Selain itu, Iwan juga mengatakan, untuk mobil matik Continuously Variable Transmission (CVT) meski dipakai normal tapi sering lewat tanjakan maka juga bisa cepat rusak.
Beban kerja yang lebih berat saat menanjak membuat komponen transmisi harus bekerja ekstra keras.
“Banyak yang pakainya normal juga jebol, mungkin lebih ke beban dan sering nanjak,” kata Iwan
“Jadi kesimpulannya, kalau penggunaan matiknya benar, maka bukan masalah mobil matik sering dipakai buat tanjakan,” kata Iwan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.