
Status kepemilikan mobil bekas yang dijumpai di pasaran ada yang atas nama pribadi dan perusahaan. Keduanya memiliki perbedaan lantaran mobil atas nama perusahaan tak kena pajak progresif.
Pajak progresif sendiri merupakan tarif pengenaan pajak kendaraan bermotor (PKB) berdasarkan jumlah kendaraan yang dimiliki seseorang secara pribadi.
Semakin banyak kendaraan yang dimiliki maka pajak kendaraan kedua, ketiga dan seterusnya menjadi lebih besar.
Mohamad Deni Zakaria, Sekretaris Bapenda Jawa Barat mengatakan mobil dengan atas nama kepemilikan perusahaan tak kena pajak progresif, sehingga tarifnya tetap seperti kendaraan pertama meski jumlahnya lebih dari satu.
“Boleh saja seseorang mengatasnamakan kendaraannya ke perusahaan, tak kena pajak progresif, tapi saya pikir tak semua orang mau melakukan itu,” ucap Deni kepada Kompas.com, belum lama ini.
Mobil bekas dengan kepemilikan atas nama perusahaan kerap dicap sebagai mobil yang sering dioperasikan, sehingga bisa saja harga bekasnya turun.
Bursa mobil bekas di Mal Blok M
“Tapi tak semua demikian, secara umum saja yang namanya mobil perusahaan, dipakai oleh banyak orang dan sebagai mobil operasional, ada kemungkinan perlakuan penggunanya beda dengan mobil milik pribadi,” ucap Deni.
Irvan Ardhi Nugroho, Kepala Inspektor PT Inspeksi Mobil Jogja membenarkan anggapan tersebut secara umum karena beberapa alasan.
“Kebanyakkan mobil atas nama perusahaan cenderung kurang terawat, terutama mobil yang digunakan untuk operasional harian, mobil yang digunakan dengan intensitas tinggi berpeluang banyak mengalami keausan karena pemakaian,” ucap Irvan kepada Kompas.com, Senin (13/10/2025).
Layanan inspeksi mobil bekas Otospector
Dengan kondisi tersebut, ketika unit tidak diperhatikan dengan baik maka kerusakan akan terjadi dalam skala besar. Ini banyak terjadi pada mobil operasional di perusahaan.
“Tetapi tidak semua mobil perusahaan kondisinya kurang bagus, ada beberapa mobil perusahaan yang terawat dan servisnya terekam secara baik,” ucap Irvan.
Menurut Irvan, mobil yang digunakan dengan jam terbang tinggi akan tetap prima selama pemiliknya merawat dengan baik dan tercatat setiap ada penggantian komponen.
Dengan demikian, setiap komponen yang sudah diganti bisa menjamin kualitas, misal karena kualitas genuine dan dikerjakan oleh tenaga yang kompeten.
“Tetap harus diperiksa secara objektif setiap mobil bekas yang hendak dibeli, meski ada potensi mobil atas nama perusahaan cenderung kondisinya kurang terawat,” ucap Irvan.
Jadi, munculnya anggapan mobil bekas perusahaan lebih murah lantaran ada potensi unit kurang terawat, namun itu belum tentu benar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Mitos atau Fakta, Mobil Bekas Atas Nama Perusahaan Lebih Murah?