
Nama Toyota sudah lama menjadi bagian dari perjalanan industri otomotif di Indonesia.
Namun, di balik merek asal Jepang yang populer di jalanan ini, ada deretan pabrik dan fasilitas produksi yang menjadi pusat operasionalnya.
Dari Sunter hingga Karawang, pabrik-pabrik ini bukan hanya memasok kebutuhan domestik, tetapi juga menopang ekspor kendaraan ke 100 negara.

Pabrik mobil PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat.
Toyota mulai merakit mobil di Indonesia pada 1973. Langkah ini menjadi awal industrialisasi otomotif nasional, yang saat itu masih sederhana dalam bentuk perakitan.
Tonggak penting terjadi pada 1982 ketika Toyota mulai memproduksi mesin secara lokal.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya 1989, kapasitas produksi berkembang hingga tahap full manufacturing, termasuk kendaraan yang diekspor dalam bentuk komponen terurai (CKD) ke berbagai pasar internasional.
Seiring waktu, Toyota merestrukturisasi kegiatan bisnisnya dan menempatkan operasional manufaktur di bawah PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Sementara penjualan di bawah PT Toyota Astra Motor (TAM).
Hingga kini, terdapat dua kawasan utama yang menjadi pusat produksi, yaitu Sunter di Jakarta Utara dan Karawang di Jawa Barat.

Pabrik mobil PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat.
Sunter dikenal sebagai pusat produksi mesin dan komponen.
Di kawasan ini, Toyota membangun pabrik yang memproduksi TR Engine untuk kendaraan berbahan bakar bensin dan etanol dengan kapasitas hampir 200.000 unit per tahun.
Selain itu, fasilitas di Sunter juga menghasilkan berbagai komponen pendukung, mulai dari press part hingga casting part dengan volume produksi puluhan ribu unit setiap tahun.
Mesin dan komponen dari Sunter inilah yang kemudian dikirim ke pabrik Karawang, Jawa Barat untuk dirakit menjadi kendaraan utuh.
Karawang menjadi pusat utama produksi mobil Toyota di Indonesia. Kawasan ini menampung tiga pabrik besar dengan kapasitas ratusan ribu unit setiap tahun.
Di sinilah model-model populer seperti Kijang Innova, Fortuner, Veloz, hingga Yaris Cross lahir, termasuk varian hybrid yang kini menjadi andalan untuk pasar domestik maupun ekspor.

Pabrik mobil PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat.
Kawasan ini juga menjadi lokasi produksi mesin R-NR Engine yang kapasitasnya mencapai lebih dari 200.000 unit per tahun.
Dari kompleks inilah Toyota Indonesia mengirim kendaraan ke berbagai belahan dunia, menjadikan Indonesia salah satu basis produksi global untuk model strategis sejak proyek International Multi-Purpose Vehicle (IMV) pada 2004.
Peran pabrik Karawang semakin terasa dalam perjalanan ekspor. Sejak pengapalan perdana Kijang ke Brunei Darussalam pada 1987, ekspor Toyota dari Indonesia terus berkembang.
Pada 2023, volume kumulatif ekspor menembus 2,5 juta unit kendaraan utuh.
Model elektrifikasi seperti Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV bahkan menjadi bagian penting dalam capaian tersebut.
Tahun 2025 ditargetkan ekspor mencapai 3 juta unit dengan tujuan lebih dari 100 negara, menegaskan posisi Karawang sebagai pusat manufaktur otomotif nasional.
Lebih jauh dari angka-angka produksi, keberadaan pabrik Toyota di Indonesia juga menciptakan efek berganda bagi perekonomian.

Pabrik mobil PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat.
Ratusan ribu tenaga kerja terlibat dalam ekosistem ini, mulai dari produksi hingga layanan purna jual.
Rantai pasok yang terbentuk menggandeng lebih dari 700 pemasok lokal, termasuk industri kecil dan menengah di berbagai daerah.
Tingkat kandungan lokal produk Toyota kini sudah di atas 80 persen, menjadi bukti nyata penguatan kapasitas industri dalam negeri.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.Source: Mengenal Pabrik Toyota Indonesia, Jantung Produksi Roda Empat