Kendaraan Listrik Dinilai Bisa Tekan Kecelakaan Lalu Lintas

Melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menekankan peran strategis kendaraan listrik dalam mendukung keselamatan berkendara.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Aan Suhanan mengatakan, kendaraan listrik memiliki karakteristik teknis yang berbeda dari mobil konvensional, termasuk teknologi baru dan fitur keselamatan yang lebih canggih.
Menurut Aan, mayoritas kecelakaan lalu lintas saat ini disebabkan oleh kesalahan manusia, yang diperparah oleh minimnya teknologi pendukung untuk memantau perilaku pengemudi.
"Kecelakaan saat ini lebih banyak disebabkan oleh human error, yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah kurangnya teknologi yang mendukung aspek keselamatan, terutama dalam hal pengawasan terhadap pengemudi. Teknologi seperti itu masih sangat jarang," ujar Aan dalam pembukaan EV Ecosystem Indonesia Forum 2025, Rabu (21/5/2025).
Menurutnya, ekosistem dan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat. Meski jumlahnya masih relatif kecil, terjadi peningkatan signifikan dari sekitar 1.200 kendaraan listrik pada 2021 menjadi lebih dari 28.000 unit pada 2025.
"Tahun ini terdapat 435 kendaraan berbasis EV yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas, baik mobil, motor listrik, maupun sepeda listrik. Yang perlu menjadi perhatian adalah sepeda listrik, karena dari 435 kasus kecelakaan, 333 di antaranya melibatkan sepeda listrik," jelas Aan.
Selain keselamatan, Aan berharap kendaraan listrik juga mampu berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau serta meningkatkan daya saing industri transportasi nasional.