Ioniq 5 Mogok di Depan SPBU Saat Baterai Penuh, Hyundai Buka Suara

- Sebuah mobil listrik Hyundai Ioniq 5 mogok di depan SPBU Jambu Dua, Bogor, Sabtu (20/9/2025) sekitar pukul 12.00 WIB.
Mobil berwarna putih itu berhenti mendadak dan tidak bisa dijalankan meski baterai dalam kondisi penuh.
Kejadian ini sempat menyebabkan kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi.
Video insiden ini pertama kali diunggah oleh akun Instagram @hazairinsitepu dan langsung viral di media sosial.
Dalam rekaman, tampak pengemudi perempuan kebingungan karena mobilnya tidak bisa berjalan.
Posisi mobil tepat di depan pintu masuk SPBU, sehingga menghalangi akses kendaraan lain.
Pengemudi menyampaikan bahwa baterai mobil masih dalam kondisi 100 persen. Meski demikian, kendaraan tidak bisa dinyalakan maupun digerakkan.
Hal ini memunculkan pertanyaan di kalangan warganet soal keandalan mobil listrik di situasi darurat.
Menanggapi hal ini, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia, Fransiscus Soerjopranoto memberikan penjelasan.
Menurutnya, semua kendaraan Hyundai yang dijual di Indonesia sudah dilengkapi garansi minimal tiga tahun. Dengan garansi tersebut, pelanggan tidak perlu khawatir jika mengalami kendala.
“Mungkin untuk teknikalnya saya enggak begitu ngikutin ya, tapi intinya semua kendaraan customer yang memang dijual oleh Hyundai itu kami berikan warranty,” ujar Fransiscus saat ditemui Senin malam (22/9/2025) di bilangan SCBD, Jakarta.
Ia menambahkan bahwa Hyundai memiliki sistem tanggap darurat yang langsung aktif saat kejadian terjadi.
Pengemudi dapat menekan tombol SOS atau menghubungi call center Hyundai untuk penanganan cepat.
Layanan bantuan darurat Hyundai disebut sebagai Roadside Assistance (RSA).
RSA tersedia selama 24 jam dan siap membantu dalam berbagai kondisi darurat. Fransiscus memastikan bahwa layanan ini langsung merespons kejadian di Bogor.
“Begitu customer menghubungi, langsung segera ditangani oleh emergency-nya kita,” lanjutnya.
Ia mengatakan layanan RSA terbukti efektif dalam menangani situasi seperti yang terjadi Sabtu lalu. Selain itu, layanan ini tidak hanya mencakup perbaikan darurat.
Fransiscus menambahkan, jika kendaraan tidak bisa diperbaiki di tempat, akan dilakukan penarikan melalui towing.
“Kalau mobilnya enggak bisa diperbaiki di situ, maka mobil akan di-towing ke bengkel resmi Hyundai,” jelasnya. Hyundai juga memberikan layanan tambahan untuk pemilik kendaraan.
Pelanggan yang mobilnya ditarik akan difasilitasi dengan layanan transportasi pulang ke rumah. “Customer akan diberikan fasilitas yang namanya take me home,” kata Fransiscus.
Fasilitas ini memungkinkan pelanggan pulang menggunakan transportasi umum seperti taksi atau Grab.
Menurut Fransiscus, layanan tersebut diberikan tanpa biaya tambahan.
“Jadi akan kami atur supaya dia bisa gunakan transportasi umum sehingga tidak kena biaya lagi,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa layanan purna jual Hyundai mencakup segala bentuk bantuan darurat.
Terkait penyebab mogoknya Hyundai Ioniq 5 tersebut, pihak Hyundai belum memberikan penjelasan teknis lebih lanjut.
Saat ini, kendaraan sudah ditangani oleh tim teknis untuk investigasi. Hasil pemeriksaan akan disampaikan setelah proses selesai.
Insiden ini turut menjadi perhatian publik di tengah meningkatnya popularitas mobil listrik di Indonesia.
Banyak pengguna media sosial mengomentari pentingnya infrastruktur dan layanan darurat untuk mobil listrik. Hyundai memastikan akan terus meningkatkan pelayanan agar kejadian serupa bisa ditangani lebih cepat.