Harga Jual Kembali Hyundai Ioniq 5 Anjlok, Apa Kata Konsumen?

– Harga jual kembali Hyundai Ioniq 5 belakangan jadi sorotan. Sejumlah pemilik mengaku tak terlalu ambil pusing dengan penurunan harga di pasar mobil bekas, selama mobil listrik tersebut masih memberikan manfaat sesuai kebutuhan.

Ahlul Faradish Resha, salah satu pengguna Ioniq 5, mengatakan dirinya tidak mempermasalahkan anjloknya harga bekas.

“Pas awal lihat Ioniq, bentuknya benar-benar mobil listrik gitu kan. Karena memang sudah terlanjur beli, kalau saya pakai sampai habis saja,” ucap Ahlul, saat dihubungi Kompas.com.

Test drive Hyundai Ioniq 5 Bluelink

Menurut Ahlul, jika sejak awal membeli mobil sudah memikirkan harga jual kembali, maka konsepnya akan berbeda dengan tujuan utama membeli Ioniq 5.

Baginya, keputusan membeli EV lebih banyak dilandasi oleh faktor teknologi serta pengalaman berkendara yang berbeda dari mobil konvensional.

Hal serupa juga diungkapkan Anggoro Pradipto, pemilik Ioniq 5 lainnya. Ia menilai, keputusan membeli mobil listrik sangat tergantung pada motivasi masing-masing orang.

“Kalau saya pribadi, kenapa membeli Ioniq 5, karena EV, ya sudah kita gunakan saja sesuai keuntungan yang didapat,” ujarnya.

Test drive Hyundai Ioniq 5 Bluelink

Anggoro menambahkan, keuntungan nyata dari penggunaan Ioniq 5 terletak pada biaya kepemilikan yang rendah.

Pajak kendaraan yang hanya sekitar Rp 100.000 per tahun serta biaya operasional yang jauh lebih murah dibanding mobil bensin, membuatnya tak khawatir soal harga jual kembali.

“Kenapa harus mikirin harga jual baliknya lagi? Kan sudah kita pakai seoptimal mungkin,” ucapnya.

Test drive Hyundai Ioniq 5 Bluelink

Menurut Anggoro, jika sejak awal calon konsumen terlalu fokus pada nilai depresiasi, maka sebaiknya memilih mobil lain yang memiliki nilai jual kembali lebih stabil.

Mobil listrik, khususnya di pasar Indonesia yang masih dalam tahap transisi, memang belum bisa dijadikan patokan investasi. Fenomena ini memperlihatkan adanya dua sudut pandang berbeda di kalangan konsumen mobil listrik.

Bagi sebagian orang, harga jual kembali adalah faktor penting. Namun bagi yang lain, pengalaman, efisiensi, dan keuntungan jangka panjang justru lebih bernilai ketimbang angka depresiasi di pasar mobil bekas.