
Di tengah tren kendaraan berukuran kecil yang semakin populer, Suzuki S-Presso hadir sebagai pilihan menarik bagi konsumen yang mendambakan mobil ringkas namun tetap bergaya SUV.
Mobil ini menawarkan sejumlah keunggulan yang patut dicermati, terutama dalam hal efisiensi dan kemudahan manuver.
Suzuki S-Presso milik Renaldy Ramadian
Pengalaman Pengguna
Renaldy Ramadian, seorang pengguna Suzuki S-Presso asal Bekasi, membagikan pengalamannya setelah 10 bulan menggunakan model AGS 2025 dengan jarak tempuh mencapai 12.000 Km.
Ia menilai bahwa keunggulan utama mobil ini terletak pada efisiensi bahan bakar dan kelincahan saat bermanuver. "Untuk pemakaian dalam kota, konsumsi bensinnya bisa 17 km per liter. Di Tol bisa 20 km per liter. Jadi sangat hemat buat dipakai harian,” ungkap Renaldy kepada Kompas.com, Rabu (8/10/2025).
Suzuki S-Presso milik Renaldy Ramadian
Biaya isi bensin yang dikeluarkan Renaldy dalam seminggu berkisar Rp 300.000 untuk pengisian Pertamax.
Angka ini dianggapnya cukup untuk mendukung aktivitas harian dengan estimasi jarak pulang-pergi antara 90-100 Km.
Performa Mesin
Suzuki S-Presso
Selain efisiensi bahan bakar, performa mesin S-Presso juga patut diperhitungkan.
Renaldy mengaku merasa aman saat berkendara keluar kota, termasuk saat menghadapi tanjakan di Lembang atau Ciwidey, Bandung.
Dimensi yang ringkas membuatnya lincah di jalan sempit dan mudah mencari tempat parkir.
Suzuki S-Presso milik Renaldy Ramadian
Dengan ground clearance mencapai 180 mm, S-Presso memberikan rasa percaya diri saat melintasi jalan rusak atau genangan air.
Posisi duduk yang lebih tinggi juga menawarkan pandangan yang luas ke depan, mirip dengan kendaraan SUV.
Dari segi perawatan, Renaldy menyebutkan bahwa biaya servis tergolong terjangkau, dengan suku cadang yang mudah ditemukan.
Interior Suzuki S-Presso
Ia pernah melakukan pembersihan blower AC dan beberapa perawatan lainnya dengan total biaya sekitar Rp 1,5 juta.
Pajak dan Biaya Perawatan
Renaldy menjelaskan bahwa pajak tahunan yang mencakup PKB dan SWDKLLJ untuk Suzuki S-Presso 2025 di wilayah Kabupaten Bekasi mencapai sekitar Rp 1.482.400.
Suzuki S-Presso milik Renaldy Ramadian
Ini dianggapnya masih dalam batas wajar untuk sebuah kendaraan sekelas S-Presso.
Kekurangan
Namun, S-Presso bukan tanpa kekurangan.
Renaldy mengakui bahwa interior mobil terasa sederhana, dengan material kabin yang didominasi plastik keras.
Fitur keselamatan juga dinilai masih minim karena belum dilengkapi dengan teknologi seperti ABS atau ESC yang umum ditemukan pada pesaing di kelasnya.
Ia juga mencatat bahwa peredaman kabin S-Presso kurang baik.
Suara mesin dan angin dari luar masih terdengar cukup jelas saat berkendara di kecepatan tinggi.
Renaldy pernah mengalami gejala mobil mengentak pada kecepatan 30-40 km/jam saat menggunakan BBM Pertamax, tetapi gejala tersebut hilang saat mengisi dengan BBM Shell.
Bantingan suspensi yang terasa keras, terutama saat mobil digunakan sendiri, menjadi catatan tersendiri.
Namun, menurutnya, mobil ini akan lebih nyaman saat diisi maksimal.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Suzuki S-Presso menawarkan nilai fungsional dan efisiensi yang menjadikannya pilihan menarik bagi konsumen yang mencari kendaraan kecil.
Meskipun memiliki beberapa kekurangan, terutama dalam hal kenyamanan dan fitur keselamatan, banyak pengguna seperti Renaldy tetap memilih S-Presso karena keunggulannya yang lain.
Plus: Irit BBM, dimensi ringkas dan lincah, biaya perawatan terjangkau.
Minus: Peredaman kurang baik, suspensi keras, belum ada fitur keselamatan canggih.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Curhat Kelebihan dan Kekurangan Pakai Suzuki S-Presso 12.000 Km