
Kesalahan dalam mengoperasikan mobil matik di tanjakan bisa menyebabkan transmisi cepat rusak karena membebaninya dengan tak wajar.
Agar transmisi mobil matik tak cepat rusak, maka pengemudi dilarang menahan mobil dengan menggantung pedal gas. Cara tersebut akan membuat oli transmisi bekerja ekstra dan memicu overheating.
Paryudi, Technical Leader Nasmoco Bantul mengatakan overheating pada transmisi mobil matik umumnya disebabkan oleh pemakaian kondisi berat. Sehingga, transmisi bekerja ekstra pada kondisi tersebut.
“Sebagai contoh muatan berat, memaksakan menanjak hingga membuat putaran mesin naik dalam waktu lama, atau menahan mobil dengan pedal gas, itu akan membuat oli cepat panas,” ucap Paryudi kepada Kompas.com, Minggu (12/10/2025).
Sistem pendingin yang bekerja tidak optimal dan pemakaian dalam kondisi berat akan membuat transmisi mengalami panas berlebih yang berakibat fatal yakni kerusakan komponen dalam skala besar.
“Beban berat tersebut akan membuat kampas kopling cenderung mengalami selip, selip akan membuat kampas (multiple clutch) lebih cepat aus.
Ilustrasi torque converter pada AT konvensioal
Jamaludin, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengatakan overheating pada transmisi mobil matik terjadi lantaran adanya perbedaan putaran mesin dan laju kendaraan.
“Menahan mobil matik dengan putaran mesin tinggi di tanjakan akan membuat selip di dalam torque converter sangat besar, maka oli transmisi akan menjadi lebih panas, sehingga diperlukan pendinginan yang memadai,” ucap Jamal kepada Kompas.com.
Tak seperti transmisi manual, menurut Jamal, transmisi matik membutuhkan oli dengan suhu kerja stabil pada batasannya agar kekentalan oli cukup untuk bekerja pada putaran maksimal namun tidak sampai merusak.
Kampas kopling pada mobil matik
Jamal mengatakan komponen-komponen transmisi matik, seperti clucth & brake bisa rusak bila sampai suhu olinya di atas ambang batas.
Paryudi mengatakan, untuk menahan mobil tak mundur di tanjakan, pengemudi bisa menggunakan rem tangan.
“Baik rem utama dan rem tangan, mekanikal aktuatornya sama, yakni kampas rem, sehingga mengaktifkan rem tangan untuk menahan mobil berhenti di tanjakan tetap aman,” ucap Paryudi.
Ilustrasi tuas rem parkir atau rem tangan
Pengemudi juga bisa mengandalkan fitur auto brake hold, sehingga mobil tertahan karena rem utama bekerja secara sistem.
Rem tangan merupakan komponen paling aman digunakan untuk menahan mobil di tanjakan, bahkan fitur canggih seperti hill start assist (HSA), EPB, dan auto brake hold, muara eksekutornya adalah kampas rem belakang, sama seperti rem tangan.
“Untuk menahan pakai rem tangan atau fitur sejenis yang lebih canggih, sedangkan untuk memulai jalan atau stop and go di tanjakan bisa langsung pasang gigi rendah yang tersedia di tuas transmisi seperti S/M, 1, atau L,” ucap Paryudi.
Jadi, untuk menahan mobil matik tak mundur dengan aman, konsumen bisa mengandalkan rem tangan dan menghindari menahan dengan menggantung pedal gas sehingga putaran mesin menggerung dalam waktu lama.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Cara Menahan Mobil Matik di Tanjakan agar Transmisi Tidak Cepat Rusak