Balap MotoE Ditunda! Ini Alasan Resmi MotoGP

Dalam perkembangan mengejutkan bagi dunia balap motor, pihak penyelenggara MotoGP secara resmi mengumumkan bahwa ajang balap motor listrik MotoE akan memasuki masa hiatus sementara.
Keputusan ini diumumkan menjelang akhir musim 2024 dan langsung menjadi sorotan para penggemar maupun pelaku industri otomotif.

MotoGP Spanyol 2025
“MotoE telah menghadirkan aksi-aksi luar biasa di trek balap dan menobatkan para juara dan pemenang, memainkan peran penting dalam misi MotoGP untuk berinovasi, tanpa rasa takut, dan tidak pernah ragu untuk menggelar sesuatu yang baru,” ujar CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta,” dikutip VIVA dari Crash Jum’at, 12 September 2025.
“Seiring upaya kami untuk terus berinovasi, baik di dalam maupun di luar jalur, kami juga harus berani mendengarkan basis penggemar dan audiens baru yang ingin kami hubungi, serta mengamati perkembangan pasar,” tambahnya.
Latar Belakang Penundaan MotoE
MotoE pertama kali digelar pada tahun 2019 sebagai upaya untuk membawa balapan ramah lingkungan ke dalam kalender resmi MotoGP. Menggunakan motor listrik penuh buatan Energica pada awalnya, dan kemudian digantikan oleh pabrikan Ducati sebagai penyedia tunggal motor listrik sejak 2023, ajang ini sempat digadang-gadang sebagai masa depan balap roda dua.
Namun, seiring berjalannya waktu, tingkat minat penonton ternyata tidak sesuai ekspektasi. Meskipun teknologinya terus berkembang, daya tarik hiburan yang diharapkan belum sepenuhnya terwujud.
Pihak penyelenggara mengakui bahwa salah satu alasan utama penundaan ini adalah rendahnya keterlibatan penonton secara langsung maupun digital dibandingkan dengan kelas utama seperti MotoGP dan Moto2.
Respons Penggemar dan Industri
Keputusan penundaan ini bukan semata-mata hasil evaluasi internal, melainkan juga merespons masukan dari para penggemar dan pelaku industri. Banyak penggemar yang merasa bahwa sensasi dan suara khas motor balap yang selama ini menjadi daya tarik utama tidak dapat tergantikan oleh motor listrik yang senyap.
Selain itu, beberapa tim dan sponsor juga mulai mempertimbangkan kembali investasi mereka, terutama karena biaya pengembangan teknologi listrik masih relatif tinggi sementara dampak eksposurnya belum maksimal.
Perubahan tren industri yang kembali menitikberatkan pada inovasi efisiensi mesin berbahan bakar juga ikut memperkuat keputusan hiatus ini.
Dampak Bagi Pembalap dan Tim
Bagi para pembalap dan tim yang telah berkompetisi di MotoE, keputusan ini tentu menimbulkan ketidakpastian. Beberapa pembalap muda menjadikan kelas ini sebagai batu loncatan menuju ajang balap yang lebih besar.
Pihak penyelenggara menjanjikan akan memberikan dukungan dan mencari alternatif penempatan pembalap di kelas lain seperti Moto3 atau World Supersport, agar talenta mereka tetap tersalurkan.
Masa Depan MotoE Masih Terbuka
Meski memasuki masa hiatus, pihak Dorna Sports selaku promotor MotoGP menegaskan bahwa keputusan ini bukan berarti MotoE dibubarkan permanen.
Mereka berencana mengevaluasi konsep ajang ini secara menyeluruh, termasuk format balapan, teknologi motor, dan cara meningkatkan pengalaman penonton.

Ilustrasi gambar motor listrik Davinci Motor
Jika semua aspek dapat disesuaikan agar lebih menarik dan efisien, kemungkinan besar MotoE akan kembali hadir di masa depan dengan wajah baru yang lebih kompetitif dan menarik perhatian publik luas.
Penundaan MotoE mencerminkan dinamika dunia balap modern yang harus menyeimbangkan inovasi teknologi dan selera penggemar. Meskipun banyak pihak menyayangkan keputusan ini, langkah tersebut dinilai perlu untuk menjaga keberlanjutan dan daya tarik keseluruhan ajang MotoGP di mata penggemar global. Dunia balap kini menantikan bagaimana masa depan kompetisi motor listrik ini akan dibentuk ulang.