26/09/2025 · 6 jam yang lalu

Skema Sewa Baterai, Strategi VinFast Menghindari Perang Harga EV

Electric Vehicle, VinFast Indonesia, mobil listrik, battery subscription, Kariyanto Hardjosoemarto, Skema Sewa Baterai, Strategi VinFast Menghindari Perang Harga EV

Persaingan di pasar mobil listrik atau electric vehicle (EV) Tanah Air semakin ketat.

Namun, VinFast Indonesia menegaskan tidak akan ikut terjebak dalam perang harga.

Alih-alih menurunkan harga, VinFast menawarkan solusi alternatif yang lebih rasional bagi konsumen.

Electric Vehicle, VinFast Indonesia, mobil listrik, battery subscription, Kariyanto Hardjosoemarto, Skema Sewa Baterai, Strategi VinFast Menghindari Perang Harga EV

VinFast di ajang GIIAS 2025

Skema battery subscription disebut menjadi jawaban dari kebutuhan pasar sekaligus mengurangi kekhawatiran soal biaya awal yang tinggi.

Kariyanto Hardjosoemarto, CEO VinFast Indonesia, mengatakan bahwa pada prinsipnya pihaknya tidak berkompetisi dalam hal harga. "Karena kami melihat bahwa perang harga tidak akan ada habisnya, dan juga long-term impact-nya akan memberikan dampak yang negatif," ujar pria yang akrab disapa Kerry, saat ditemui di Hanoi, Vietnam, Rabu (24/9/2025).

Ketimbang perang harga, Kerry menambahkan, yang VinFast Indonesia tawarkan adalah solusi alternatif.

Electric Vehicle, VinFast Indonesia, mobil listrik, battery subscription, Kariyanto Hardjosoemarto, Skema Sewa Baterai, Strategi VinFast Menghindari Perang Harga EV

VinFast hadir di Jakarta Fair 2025

Menurutnya, perang harga diberikan untuk menjawab perhatian dari pelanggan. "Misalnya, harga awalnya terlalu mahal. Sehingga, yang kami tawarkan adalah battery subscription, itu sebagai solusi," ujarnya.

Mobil listrik VinFast dipasarkan dengan dua skema pembelian.

Pertama, harga lebih tinggi tetapi sudah termasuk baterai.

Electric Vehicle, VinFast Indonesia, mobil listrik, battery subscription, Kariyanto Hardjosoemarto, Skema Sewa Baterai, Strategi VinFast Menghindari Perang Harga EV

Booth VinFast di GJAW 2024

Kedua, harga terjangkau tetapi baterainya berlangganan.

Namun, banyak juga yang salah kaprah dengan skema tersebut.

Banyak yang mengira bahwa dengan sewa baterai, berarti saat membeli mobil listrik tidak disertai dengan baterai. "Ini adalah hal baru, masih perlu edukasi di pasar. Karena banyak yang salah kaprah. Kalau saya beli mobil tanpa baterai berarti cuma cangkangnya doang, baterainya enggak ada. Padahal, ya enggak, baterai itu hanya secara administrasi, tetapi dari awal ya fisiknya sama," ujar Kerry.

Menurut Kerry, keuntungan membeli mobil listrik dengan skema baterai berlangganan adalah harga beli di awal yang jauh lebih murah. "Saya ambil contoh VF 3, itu kalau baterai include Rp 192 jutaan di Jakarta. Tapi, kalau baterai berlangganan itu hanya Rp 152 juta, selisihnya Rp 40 jutaan. Sedangkan harga sewa baterainya sangat murah, hanya Rp 253.000 per bulan," kata Kerry.

"Jadi, per hari kurang dari Rp 10.000, secangkir kopi juga kadang (harganya) lebih dari itu. Jadi, dengan solusi itu kami memberikan pilihan kepada pelanggan, dan juga dengan melalui battery subscription banyak keuntungannya, karena pelanggan worry-free," ujarnya.

Kondisi baterai akan selalu prima, dan seandainya mengalami penurunan performa, VinFast akan menggantinya secara gratis.

Jadi, inilah solusi yang ditawarkan, dibandingkan ikut perang harga dengan produsen mobil listrik lainnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.

Postingan Terkait

Categories

Tags

© TopCarNews Network. All Rights Reserved. Designed by TopCarNews