Ranjau Paku Besi Payung, Makin Kecil Makin Bahaya

Ranjau paku masih banyak terdapat di jalanan Ibu Kota. Ranjau paku tidak hanya membahayakan pemilik kendaraan tapi juga merugikan secara material.
Salah satu jenis ranjau paku yang paling sering ditemukan adalah ranjau paku besi payung, yang biasanya dibuat dari rangka atau ruji payung. Namun, bentuk dan ukurannya berbeda-beda di setiap lokasi.
Usmanto, pengemudi ojek online (ojol) sekaligus relawan penyisir ranjau paku, mengatakan ukuran paku yang ditebar bervariasi, mulai dari 2 cm hingga 3 cm.

Ranjau paku dari rangka payung yang dikumpulkan Usmanto, relawan penanggulangan ranjau paku di jakarta.
“Nah ada yang panjangnya 3 cm, paling panjang, terus ada juga yang 2 cm. Buat yang Semanggi ini agak kecil-kecil, mungkin dia ngirit, jadi potongnya kecil-kecil," kata Usmanto kepada Kompas.com.
Meski kecil menurutnya, ranjau paku berukuran kecil justru lebih berbahaya karena sulit terlihat, apalagi saat malam hari.
“Tapi kalau kecil-kecil begitu, susah kelihatannya pas kita nyisir malam-malam. Kadang-kadang baru kelihatan kalau ada di tengah-tengah mobil,” ujarnya.

Situasi Jalan DI Panjaitan arah Cawang, lokasi kejar-kejaran antara oknum tukang tambal ban dan relawan ranjau paku
Usmanto menegaskan bahwa rangka payung merupakan ranjau paling berbahaya. Lokasi penebarannya biasanya di jalur cepat, tikungan, atau dekat jembatan layang, tempat pengendara sulit menghindar.
“Rangka payung itu paling parah. Itu cepat sekali bikin bolong, ban dalam bolong, ban tubeless cepat bocor,” kata Usmanto.
“Walaupun ada cairan tetap bocor, ban tubeless sekalipun kalau kena rangka payung itu. Selain itu ngeri, bahaya pas tengah-tengah jalan, motor lagi kencang bisa oleng jatuh,” katanya.
Source: Ranjau Paku Besi Payung, Makin Kecil Makin Bahaya