30/09/2025 · 10 jam yang lalu

Bukan Cuma Malam, Ini Jam Rawan Ranjau Paku

paku, ranjau paku, ban bocor, Relawan Ranjau Paku, relawan ranjau paku dikejar tukang tambal ban, Bukan Cuma Malam, Ini Jam Rawan Ranjau Paku

Ranjau paku masih menjadi momok bagi pengendara di Jakarta, khususnya pengendara sepeda motor.

Benda kecil ini bisa membuat ban bocor mendadak hingga berisiko menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

Usmanto, relawan penyisir ranjau paku, mengatakan waktu paling rawan ditemukannya ranjau paku adalah saat jam sibuk, baik pagi maupun sore hari.

paku, ranjau paku, ban bocor, Relawan Ranjau Paku, relawan ranjau paku dikejar tukang tambal ban, Bukan Cuma Malam, Ini Jam Rawan Ranjau Paku

Usmanto relawan penanggulangan ranjau paku.

“Jam rawannya itu jam-jam berangkat kantor begini. Berangkat kantor biasanya dari jam enam sampai jam sembilan, paling banyak jam enam sampai jam tujuh, disapu PPSU (pasukan oranye),” katanya kepada Kompas.com, Selasa (30/9/2025).

“Pagi disapu, dibersihin sama relawan dan PPSU. Tapi nanti sore, pas jam pulang kantor, banyak lagi. Jam empat sampai jam lima di Jembatan Semanggi, sama yang di Pemda Kuningan. Itu jam-jam rawan ranjau paku, soalnya pas pulang kantor kan padat,” kata Usmanto.

Menurutnya, ranjau paku biasanya ditebar pada malam hari, sehingga keesokan paginya jumlahnya kembali banyak sebelum dibersihkan.

“Malamnya jarang ada yang ngambil, jadinya paginya banyak lagi sebelum disapu PPSU. Kadang subuh malah ada yang nyebar lagi. Jadi pas jam berangkat kantor sudah siap, banyak lagi. Jalur malam juga sering ada,” ujarnya.

paku, ranjau paku, ban bocor, Relawan Ranjau Paku, relawan ranjau paku dikejar tukang tambal ban, Bukan Cuma Malam, Ini Jam Rawan Ranjau Paku

Ranjau paku dari rangka payung.

Bahaya ranjau paku tidak bisa dianggap remeh. Ban motor yang tiba-tiba kempis atau pecah saat kendaraan melaju bisa membuat pengendara hilang kendali dan terjatuh.

Pria yang sudah menjadi relawan sejak 2020 itu menambahkan, jenis ranjau yang paling sering ditemukan bukan paku biasa, melainkan potongan rangka payung atau ruji payung.

“Paling banyak rangka payung. Kebanyakan rangka payung, yang anehnya, potongan rangka payung itu engga habis-habis sampe sekarang. Seperti ada pemasoknya dari mana gitu,” katanya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.

Postingan Terkait

Categories

Tags

© TopCarNews Network. All Rights Reserved. Designed by TopCarNews