Ramai Gerakan ‘Stop Tot Tot Wuk Wuk’ di Jalan, Ini Tanggapan Polisi

Korlantas Polri angkat suara mengenai maraknya gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' yang viral di ruang publik dan media sosial.
Kampanye ini muncul sebagai respons kejenuhan masyarakat terhadap maraknya penggunaan sirene, strobo, dan rotator di jalan, termasuk oleh kendaraan pejabat yang sedang tidak bertugas.
Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol. Faizal mengatakan pihaknya mendukung gerakan tersebut karena publik berhak jengkel karena praktik penggunaan strobo dan sirene yang tidak sesuai aturan.
“Saya setuju sekali kalau kendaraan di luar petugas atau di luar aturan," kata Faizal dihubungi Kompas.com, Jumat (19/9/2025).
"Kita dari kepolisian juga sudah banyak sekali menindak dan memberi imbauan kepada pengguna kendaraan, termasuk terkait pelat nomor tidak sesuai karena itu selain mengganggu juga menyalahi aturan,” lanjut dia.
Namun Faizal mengingatkan, maraknya protes dan sikap tegas sebagian pengendara untuk tidak memberi jalan, juga berimbas pada kendaraan yang benar-benar sedang menjalankan tugas darurat.
“Pada saat misalnya anggota mau datang ke TKP yang dibutuhkan dengan cepat, kalau mau cepat kan harus pakai strobo dan sirine," kata Faizal.
"Karena masyarakat sudah jenuh atau sebagainya, jadi tidak dikasih jalan. Padahal kami datang cepat itu untuk menolong orang. Ada yang namanya golden period, masa kritis yang harus kita selamatkan,” lanjutnya.
Polisi tindak mobil mewah yang menggunakan strobo
Menurut Faizal, Polri sebenarnya telah mengatur penggunaan sirene di kalangan petugas agar tidak menimbulkan gangguan tambahan.
“Penggunaan sirine terutama malam hari selalu diimbau dikurangi. Kalaupun terpaksa, hanya digunakan sekali dua kali saja. Selain itu, anggota dilengkapi public address untuk meminta izin ketika harus mengambil jalur,” tuturnya.
Faizal tak menampik masih banyak penyalahgunaan rotator di lapangan, termasuk oleh kendaraan sipil dengan pelat hitam. Ia sendiri beberapa kali menemukannya.
“Memang meresahkan, dan imbasnya dirasakan petugas yang sedang benar-benar menjalankan tugas, karena masyarakat sudah jengah,” katanya.
Ia memastikan kepolisian tetap melakukan penindakan terhadap kendaraan yang memakai strobo dan sirene secara ilegal. Hanya saja, lanjut Faizal, langkah itu memang tidak selalu terekspos ke publik.
Toyota Fortuner berpelat nomot hitam pasang strobo dan nyalakan sirene patwal.
Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' pada akhirnya menjadi teguran bagi semua pihak. Masyarakat sudah jenuh melihat jalan raya dipenuhi kendaraan sipil maupun pelat merah yang memakai strobo meski tidak sedang dalam tugas resmi.
Imbasnya, rasa kesal itu terbawa hingga ke kendaraan yang sebenarnya sah dan sedang menjalankan tugas, seperti ambulans atau mobil patroli polisi.
“Kami berterima kasih karena gerakan ini mengingatkan kita semua. Tapi jangan sampai yang benar-benar bertugas juga ikut tidak diberi jalan, karena itu menyangkut keselamatan orang lain,” ujar Faizal.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.