Sorotan Stop Tot-tot Wuk-wuk, Kapolri Minta Korlantas Lebih Humanis

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Pesan tersebut disampaikan Listyo dalam acara Syukuran Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-70 di Auditorium Mutiara PTIK, Jakarta Selatan, Minggu (22/9/2025).

“Korlantas saya minta untuk terus melakukan pelayanan yang terbaik, khususnya di hari ulang tahun ke-70 tadi disampaikan bahwa Korlantas terus memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memberikan pelayanan," kata Listyo di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Gerakan ?stop tot tot wuk wuk? viral di media sosial sebagai protes penggunaan sirene dan strobo ilegal. TNI dan Polri turun tangan memberi penegasan aturan.

"Sehingga pelayanan yang diberikan tentunya mempermudah, memperkecil ada di ruang-ruang birokrasi yang tentunya potensi terjadi penyalahgunaan itu tentunya akan kita lakukan kekajian,” ujar Listyo.

Ia menekankan pentingnya pelayanan yang humanis, mengingat polisi lalu lintas berinteraksi langsung dengan masyarakat setiap hari.

Apalagi saat ini tengah sorotan publik terhadap gerakan “Stop Tot-Tot Wuk-Wuk” yang ramai dibicarakan di media sosial.

“Harapan kita untuk Korlantas jauh lebih bisa humanis, jauh lebih bisa dekat dengan masyarakat karena kita tahu pada saat berinteraksi dengan masyarakat di jalan, baik pagi, siang, malam kita menghadapi situasi masyarakat yang mungkin sedang capek, sedang buruk, sehingga tentunya pelayanannya pun juga harus lebih humanis,” katanya.

Ilustrasi lampu strobo

Kapolri menyebut senyum menjadi hal utama dalam pelayanan, disertai komunikasi yang baik agar masyarakat lebih sadar menjaga ketertiban lalu lintas.

“Jadi tadi disampaikan bahwa senyuman adalah markah utama. Jadi saya harapkan dengan hal-hal yang sifatnya dialog, lalu kemudian komunikasi yang bagus itu bisa merubah karena apapun seluruh pengguna jalan adalah masyarakat yang harus kita berikan hak yang sama," katanya.

"Sehingga tentunya kita hindari memberikan teguran yang sifatnya sanksi, tapi bagaimana kemudian membangunkan kesadaran masyarakat untuk sama-sama menjaga keselamatan dan keamanan berlalu lintas di jalan, saya kira itu,” kata Listyo.