Penyebab Mobil Matik Terasa Berat, Nyentak, dan Selip: Waspadai Masalah Ini

Transmisi mobil matik perlu perawatan rutin yakni dengan mengganti oli sesuai jadwal. Jika telat, kinerja transmisi bisa terganggu sehingga kemampuan memindahkan daya menurun.
Mobil matik memang dikenal praktis dan nyaman digunakan, terutama di jalan perkotaan yang padat. Namun, kenyamanan tersebut hanya bisa dirasakan jika kondisi transmisi sehat.
Iwan, pemilik bengkel mobil Iwan Motor, Solo, mengatakan sistem transmisi mobil matik sangat sensitif terhadap kondisi oli.
Perbaikan mobil matik di bengkel Domo Transmisi, Kelapa Gading, Jakarta.
“Mobil matik kalau sudah waktunya ganti oli transmisi memang bisa timbul gejala tarikan terasa berat, tidak halus, kadang menyentak, dan bahkan bisa selip. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor,” kata Iwan kepada Kompas.com, Rabu (25/9/2025).
- Menurut Iwan, ada beberapa penyebab mengapa telat ganti oli transmisi bisa memengaruhi performa mobil:
- Kualitas oli menurun – viskositas berkurang sehingga pelumasan tidak maksimal dan gesekan antar komponen meningkat.
- Oli kotor – cairan pelumas bercampur serpihan logam halus atau debu kampas kopling matik, sehingga tekanan hidrolik terganggu.
- Sirkulasi terhambat – aliran oli tidak lancar, membuat perpindahan gigi terasa lambat.

Proses penggantian oli transmisi matik
Ganti oli transmisi matik umumnya disarankan setiap 40.000–60.000 kilometer atau 2–3 tahun. Namun, kondisi penggunaan seperti sering terjebak macet atau melewati jalan buruk bisa mempercepat jadwal penggantian hingga hanya 7.000–8.000 kilometer.
“Kandungan oli yang kotor bercampur serpihan logam halus atau debu kampas kopling matik, bikin tekanan hidrolik terganggu,” ujar Iwan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.Source: Penyebab Mobil Matik Terasa Berat, Nyentak, dan Selip: Waspadai Masalah Ini