Kerusakan Kaki-kaki Mobil Bukan Soal Usia, Bisa Juga karena Kebiasaan Ini

Kesalahan pengemudi mobil bisa membuat komponen kaki-kaki mobil, seperti suspensi, tie rod, ball joint, bushing arm, dan sebagainya cepat rusak.
Terlepas dari itu, usia pemakaian juga turut menjadi faktor kerusakan komponen kaki-kaki. Sehingga, bila pengemudi bisa meninggalkan kebiasaan ini maka kaki-kaki mobil bisa jadi lebih awet.
Berikut beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan dan berdampak buruk pada kaki-kaki mobil.
Rochmat Hajiantoko, Supervisor Research & Development bengkel spesialis kaki-kaki, Setiawan Spooring Yogyakarta mengatakan kaki-kaki pada mobil sebenarnya bisa awet bila diperlakukan dengan baik.
“Kaki-kaki mobil dengan onderdil genuine part, umumnya bisa dipakai selama 8 sampai 10 tahun, artinya ini awet, hanya saja kadang pengguna salah dalam memperlakukan mobil, jadi cepat rusak,” ucap Rochmat kepada Kompas.com, Jumat (3/10/2025).
Menyikapi fenomena rusaknya kaki-kaki mobil, Rochmat menyoroti kebiasaan pengguna yang kerap melakukan modifikasi tanpa perhitungan yang benar.
“Seperti mengganti ukuran pelek dan ban menjadi lebih besar dan lebar dari ukuran standar akan membuat beban kaki-kaki bertambah, dampaknya peredaman kejut dari permukaan jalan jadi tak optimal,” ucap Rochmat.
Ilustrasi perbaikan kaki-kaki mobil.
Padahal, sebagian besar komponen kaki-kaki mobil memiliki usia pemakaian seiring dengan beban kerjanya. Seperti bushing rack steer, bushing lower arm, akan lebih mudah aus karena beban tersebut.
Kondisi tersebut serupa dengan kebiasaan pengemudi sering menghantam kubang atau polisi tidur dengan keras. Suspensi, pegas dan sokbreker bisa cepat aus atau bengkok, ball joint dan tie rod juga bisa rusak.
“Kurangi kecepatan saat melintasi jalan rusak atau polisi tidur untuk mengurangi guncangan, sehingga beban kerja kaki-kaki menjadi lebir ringan,” ucap Rochmat.
Ilustrasi jalan rusak berlubang
Selain kecepatan berlebih di jalan jelek, muatan mobil yang berlebih juga dapat menambah beban kerja kaki-kaki mobil. Sehingga, penting agar pengguna mematuhi batas angkutan kendaraan.
“Meski tak berdampak secara langsung, spooring balancing yang terabaikan juga bisa membuat kaki-kaki lebih cepat rusak, karena ketika melakukan spooring dan balancing semua komponen akan diperiksa,” ucap Rochmat.
Dengan demikian, kerusakan atau getaran kecil akibat sudut-sudut roda tak sesuai bisa dikurangi. Hal ini dapat memperpanjang usia kaki-kaki mobil karena roda dapat meluncur dengan sesuai tanpa beban.
Begini posisi duduk saat berkendara dengan Mitsubishi Destinator
Selain itu, ketika sudah mulai ada atau muncul bunyi-bunyi abnormal dari kaki-kaki, pengemudi seharusnya segera melakukan pemeriksaan agar kerusakan bisa ditangani segera tanpa menyebabkan perluasan area kerusakan.
“Seperti setir bergetar saat kecepatan tinggi, laju mobil lari ke kiri atau kanan saat jalan lurus, ban aus tidak merata, terdengar bunyi saat belok atau melewati polisi tidur, suspensi terasa keras atau memantul berlebihan dan sebagainya,” ucap Rochmat.
Bila pengemudi merasa ada gejala seperti di atas, sebaiknya segera dicek ke bengkel spesialis kaki-kaki atau sejenisnya, untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan menghindari pembengkakan biaya perbaikan.
Source: Kerusakan Kaki-kaki Mobil Bukan Soal Usia, Bisa Juga karena Kebiasaan Ini