
Pada musim MotoGP 2025, Honda dikatakan telah melakukan terobosan teknis sedemikian rupa hingga motor mereka tak lagi harus ditekan dengan gaya tunggangan ekstrem ala Marc Márquez agar kompetitif. Hal ini diungkap oleh pembalap uji Honda, Stefan Bradl, dalam ulasan terkait perkembangan factory bike Honda.
“Honda telah mencoba banyak hal dengan lengan ayun, suspensi, dan sasis selama tiga tahun terakhir,” Stefan Bradl dikutip VIVA dari Crash Selasa, 14 Oktober 2025.

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez saat turun di MotoGP Jerman
Usai menjalani musim 2024 yang disebut sebagai salah satu periode terburuk dalam era modern mereka, Honda tampak membalikkan keadaan secara signifikan. Pada 2025, tim Honda mulai meraih hasil positif: kemenangan di Grand Prix Prancis saat lintasan basah lewat pembalap LCR Honda, Johann Zarco, serta beberapa podium pada balapan kering di Inggris dan Jepang.
Dengan sisa kompetisi yang masih berjalan, Honda berada di posisi ke‑4 klasemen konstruktor, unggul 46 poin dari Yamaha, dan terpaut 44 poin dari KTM yang berada di peringkat tiga.
Apa yang Berubah: Mesin, Rangka & Struktur
Menurut Stefan Bradl, perombakan besar terjadi pada mesin RC213V Honda tahun 2025, yang kini punya tenaga yang cukup untuk bersaing di lintasan lurus. Karena itu, pembalap tak lagi dipaksa mengemudikan motor dengan risiko tinggi setiap saat.
“Mesinnya kini juga memiliki tenaga yang cukup untuk mengimbangi di lintasan lurus, Anda kini bisa beristirahat sejenak di lintasan lurus dan mengerem di tikungan berikutnya dengan lebih santai. Ini merupakan kelegaan fisik bagi semua pebalap Honda; mereka tidak lagi harus berkendara dengan risiko 110 persen secara konstan, seperti yang biasa dilakukan Marc Marquez selama bertahun-tahun,” tambahnya.

Motor Honda HRC Castrol di MotoGP 2025
Tak hanya mesin, Honda juga memperbarui rangka (chassis), pegas (suspension), dan struktur rangka belakang (swingarm). Kombinasi kendaraan yang lebih stabil dan efisiensi mesin membuat pembalap tidak harus mendorong motor secara ekstrem di setiap sesi.
Bradl menilai dulu Marc Márquez sering kali harus mengendarai motor Honda di batas tertinggi (110 % risiko) agar tetap kompetitif, yang menyebabkan dia kerap terjatuh. Kini, perubahan teknis telah meringankan beban fisik dan mental pembalap Honda.
Perubahan tersebut tak lepas dari kepemimpinan Romano Albesiano, yang bergabung sebagai direktur teknis Honda dari Aprilia akhir tahun lalu. Di bawah pengarahannya, Honda fokus pada efisiensi dan struktur yang lebih baik dalam pengembangan motor.
Karena kemajuan ini, rumor besar muncul bahwa Honda akan memainkan peran aktif dalam pasar pembalap tahun 2026 dan seterusnya, termasuk kemungkinan mendatangkan nama-nama top dari tim lain.

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez merayakan juara dunia MotoGP 2016
Dengan semua pembaruan teknis dan strategi, Honda menjelma menjadi tim yang tidak lagi mengandalkan ekstremisme dalam mengemudi agar kompetitif. Keandalan motor kini menjadi keunggulan tersendiri, memungkinkan pembalap meraih hasil baik tanpa harus selalu mengambil risiko maksimum.
Source: Honda MotoGP Akui Motornya Kini Tak Perlu Lagi Gaya 'Gila' Marc Marquez