
Tren penurunan penjualan sepeda motor ternyata tak hanya terjadi di pasar domestik. Pasar ekspor motor buatan Indonesia juga mencatatkan penurunan pada September 2025.
Berdasarkan data terbaru Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), ekspor motor secara completely built up (CBU) pada September hanya mencapai 43.926 unit, atau turun 7,42 persen dibandingkan Agustus yang tercatat 47.446 unit.
Kendati menurun secara bulanan, performa ekspor motor nasional masih menunjukkan pertumbuhan positif bila dilihat secara kumulatif.
Ilustrasi Yamaha Aerox saat dirakit di pabrik Yamaha
Sepanjang Januari hingga September 2025, total ekspor motor CBU Indonesia mencapai 410.157 unit, naik 2,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang berjumlah 399.989 unit.
Kenaikan ini menunjukkan bahwa permintaan pasar luar negeri terhadap motor buatan Indonesia tetap terjaga, meskipun di beberapa bulan terakhir sempat melambat.
Selain ekspor CBU, AISI juga mencatat aktivitas ekspor dalam bentuk CKD (completely knocked down) dan part by part.
Booth TVS di IMOS 2025
Untuk kategori CKD, volume ekspor mencapai 6.261.463 unit, sedangkan untuk part by part angkanya bahkan menembus 98.971.120 unit.
Angka tersebut memperlihatkan bahwa industri sepeda motor Indonesia masih memiliki daya saing kuat di pasar global, tidak hanya dalam bentuk kendaraan utuh, tapi juga sebagai basis produksi komponen dan perakitan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Ekspor Motor Buatan Indonesia Turun 7,4 Persen pada September 2025