Ciri-Ciri Ban Bekas Tidak Layak Pakai untuk Mobil Anda

Memilih ban mobil bekas memang bisa menjadi solusi ekonomis bagi pemilik kendaraan.
Namun, tidak semua ban bekas aman untuk dipakai.
Ban yang sudah haus atau rusak berisiko mengurangi performa mobil dan membahayakan keselamatan pengemudi serta penumpang.
Menurut Madok, pemilik MW Wheels di Jakarta Selatan, ada beberapa ciri yang wajib diperhatikan.
"Ban bekas yang tidak layak biasanya memiliki tapak yang sangat tipis, retak pada dinding samping, atau benjolan yang muncul akibat struktur internal rusak," kata Madok kepada Kompas.com, Rabu (1/10/2025).
Madok menambahkan, pola keausan yang tidak merata juga menjadi indikasi ban sudah melewati batas aman. "Jika satu sisi ban lebih haus dibanding sisi lainnya, kemungkinan besar suspensi atau setelan roda mobil sebelumnya bermasalah, dan ban itu sebaiknya tidak dipakai lagi," ujarnya.
Selain itu, umur ban juga menjadi faktor penting.
Ban haus tidak rata disebabkan oleh beberapa hal seperti sok absorber dan as roda
Ban yang sudah berusia lebih dari lima tahun, meski terlihat masih tebal, biasanya sudah mengeras dan kehilangan elastisitasnya.
"Karet yang keras tidak mampu mencengkram aspal dengan baik, terutama saat hujan, sehingga risiko tergelincir meningkat," kata Madok.
Madok menyarankan agar calon pembeli selalu melakukan pengecekan fisik dan menggunakan alat pengukur kedalaman tapak.
"Cek kedalaman tapak minimal 1,6 mm sesuai standar, dan perhatikan adanya retakan atau benjolan yang bisa menjadi bahaya saat berkendara," tuturnya.
Pengujian visual saja tidak cukup.
Sebaiknya calon pembeli juga menanyakan riwayat penggunaan ban. "Ban yang sering digunakan di jalan rusak atau untuk jarak jauh cenderung lebih cepat haus. Pastikan mengetahui kondisi sebelumnya," kata Madok.
Dengan memahami tanda-tanda ban bekas yang tidak layak pakai, pemilik mobil bisa tetap hemat tanpa mengorbankan keselamatan.
Pilih ban bekas dengan cermat, lakukan pemeriksaan menyeluruh, dan jangan tergiur harga murah semata.