Alasan Atap Panoramik Jaecoo J5 EV Tidak Bisa Dibuka

Salah satu fitur yang menonjol Jaecoo J5 EV adalah atap panoramik berukuran besar yang membentang hampir sepanjang kabin.

Menariknya, kaca atap tersebut tidak bisa dibuka, berbeda dari sunroof konvensional yang umumnya dapat dinaikkan sebagian atau digeser penuh.

Head of Product Jaecoo Indonesia, Ryan Ferdiean Tirto, menjelaskan bahwa keputusan menggunakan panoramic roof tetap bukan tanpa alasan. 

Interior Jaecoo J5 EV

Menurutnya, pilihan tersebut lebih mengedepankan fungsi visual dan estetika, ketimbang sekadar fitur mekanis.

“Kalau sekarang dilihat dari fungsional, sebenarnya orang Indonesia jarang buka kaca atap, apalagi di dalam kota,” kata Ryan di Bogor, Jawa Barat, belum lama ini.

Ryan menyebutkan bahwa panoramic roof pada J5 EV dirancang untuk memberi kesan outdoor yang lebih menyeluruh.

Permukaan kaca yang lebar dan tanpa sekat di tengah membuat pandangan ke langit terasa lebih luas dan bersih, terutama saat mobil digunakan di area terbuka.

“Kalau ini kan konsepnya benar-benar outdoor untuk melihat full. Kalau sunroof itu masih ada garis di tengah, sedangkan yang panoramic ini terlihat seamless. Jadi kalau kita mau lihat bintang di malam hari, tampilannya lebih clean dan bagus untuk dinikmati,” ujar Ryan.

Selain alasan estetika, keputusan untuk tidak membuat kaca bisa dibuka juga mempertimbangkan kebiasaan pengguna di Indonesia.

Cuaca panas dan kondisi lalu lintas yang berdebu membuat fitur sunroof jarang dimanfaatkan secara rutin.

“Di Indonesia kayaknya jarang sih sebenarnya orang buka kaca atap di dalam kota. Paling hanya untuk momen tertentu saja,” tambah Ryan.

Jaecoo J5 EV

Jaecoo J5 EV sendiri dilengkapi panoramic roof seluas 1,45 meter persegi dengan lapisan penahan sinar UV hingga 99 persen.

Selain menambah kesan lapang, fitur ini juga berperan menjaga suhu kabin tetap nyaman tanpa membuat interior terasa panas meski di bawah sinar matahari langsung.