17/09/2025 · 2 jam yang lalu

Pedagang Masih Mau Jual Mobil China Bekas, Asal Bukan EV

pedagang mobil bekas, mobil listrik bekas, Mobil China bekas, Pedagang Masih Mau Jual Mobil China Bekas, Asal Bukan EV

Populasi mobil China mulai banyak dijumpai di jalanan, begitu juga di bursa mobil bekas.

Mobil asal Negeri Tirai Bambu secara umum bisa diterima oleh masyarakat, khususnya berbahan bakar konvesional, meski banderol bekasnya relatif lebih murah.

Kondisi ini berbeda dengan mobil listrik (BEV) bekas, yang sampai saat ini masih susah diterima.

Beberapa pedagang mobil bekas mengaku enggan menjual mobil listrik karena memiliki risiko cukup besar terkait biaya perbaikannya, khususnya dalam hal penggantian baterai.

Rifai, Pedagang mobil bekas di Bengkel Cak Tris Klaten mengatakan mobil asal China dengan mesin konvensional lebih mudah diterima masyarakat, sementara mobil listrik belum tentu.

“Mobil bermesin konvensional asal China memiliki kelebihan dari segi harganya relatif lebih rendah di pasaran, dengan dana yang sama konsumen bisa membeli mobil dengan fitur lebih unggul,” ucap Rifai kepada Kompas.com, Rabu (17/9/2025).

Kelebihan tersebut masih bisa diterima oleh konsumen, karena dengan membeli mobil bekas asal China akan mendapatkan pengalaman lebih. Sementara risikonya hampir sama dengan mobil-mobil konvensional lain di pasaran.

Sedangkan mobil listrik, memiliki tingkat penerimaan konsumen lebih rendah terlebih lagi dalam kondisi bekas.

pedagang mobil bekas, mobil listrik bekas, Mobil China bekas, Pedagang Masih Mau Jual Mobil China Bekas, Asal Bukan EV

Ilustrasi Mobil Listrik

“Risiko beli mobil listrik bekas kan di baterai, bila sampai rusak harga baterainya bisa sampai Rp 40 jutaan, tidak realistis bagi konsumen mobil bekas,” ucap Rifai.

Taufik Trisna, Pedagang mobil bekas di Bengkel Cak Tris Klaten mengatakan masyarakat di Klaten belum tentu mau menerima mobil listrik, jadi pedagang juga tak mau ambil risiko.

“Iya harga bekasnya murah, nanti misal sudah dibeli tapi sulit menjualnya, ini kan jadi kendala, kecuali mobil tersebut untuk dipakai sendiri, misal untuk operasional masih masuk akal,” ucap taufik kepada Kompas.com, Rabu (17/9/2025).

Dari segi biaya operasional mobil listrik mungkin lebih murah, karena tak perlu lagi mengisi BBM. Tarif listrik untuk saat ini juga masih jauh lebih murah daripada bensin.

Terlepas dari itu, pedagang mobil bekas yang berorientasi memperoleh keuntungan, saat ini belum tertarik dengan mobil listrik bekas.

Senada dengan itu, Rio Ferdiansyah, pemilik showroom mobil bekas Elite Car Klaten mengatakan mobil listrik masih sedikit peminat, sehingga pihaknya tak menjualnya.

"Belum kalau mobil listrik, kami jual mobil yang pasti-pasti saja," ucap Rio kepada Kompas.com, belum lama ini.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.

Categories

Tags

© TopCarNews Network. All Rights Reserved. Designed by TopCarNews