Klaim VinFast, Skema Sewa Baterai Mobil Listrik Lebih Digemari

VinFast semakin percaya diri dengan skema sewa baterai yang ditawarkan pada produk mobil listriknya. Perusahaan asal Vietnam itu menilai, pilihan ini membuat biaya kepemilikan kendaraan jadi lebih ringan bagi konsumen.
Kariyanto Hardjosoemarto, CEO VinFast Indonesia, mengatakan, battery subscription merupakan hal baru yang diluncurkan pada 1 Agustus 2025.
"Tetapi saya sampaikan bahwa di bulan Agustus itu dari order yang masuk kepada kami, itu mayoritas ya di atas 50 persen yang memilih battery subscription," ujar Kariyanto, kepada wartawan, saat ditemui di Hanoi, Vietnam, belum lama ini.
VinFast VF e34
"Karena memang secara harga awalnya lebih murah, terus kemudian juga secara tarif sewa baterainya itu lebih ringan dan yang paling penting itu tidak ada batasan kilometer," kata pria yang akrab disapa Kerry tersebut.
Kerry menambahkan, battery subscription awal pertama kali diperkenalkan pada 2024. Tapi, waktu itu masih banyak keluhan, karena dinilai rumit perhitungannya.
"Karena dulu ditentukan, kalau dalam 1 bulan penggunaannya, misalnya, rata-rata 150 kilometer atau 1.500 kilometer, sewanya sekian. Kemudian kalau nanti lebih panjang, sewanya sekian. Jadi, orang lebih rumit," ujarnya.
VinFast VF e34
Kerry mengatakan, sekarang VinFast Indonesia mengikuti masukan dari pasar. Maka itu, skema sewa baterainya disederhanakan. Hanya ada satu tarif, misalnya VF 3 dengan harga sewa baterai Rp 253.000, dan tidak ada batasan kilometer dan sebagainya.
"Battery subscription ini juga bisa dialihkan. Jadi, kalau misalnya mobilnya dijual ya, pembeli sekennya ya tinggal ditanya, mau lanjut berlangganan atau misalnya baterai mau dibeli," ujar Kerry.
VinFast VF e34
"Kalau baterai dibeli tinggal kontak ke call center kita, tinggal diinfo, itu nanti di sistem kita ubah pembayarannya sekian. Jadi, sangat sederhana," kata Kerry.
Meski demikian, Kerry mengakui, skema sewa baterai ini memang masih perlu banyak edukasi kepada konsumen. Sebab, masih banyak masyarakat yang bertanya-tanya lebih jauh soal skema tersebut.
"Karena masih juga saya baca komen-komen, 'Oh, ini jangan-jangan Rp 253.000 itu murah hanya di awal, nanti tiba-tiba kita sudah langganan, tahun depan dinaikkan'," ujar Kerry.
VinFast di GIIAS 2025
"Bagi yang sudah misalnya di awal kontraknya nilai yang sekian, ya itu akan kita keep, bahwa tarifnya sudah jumlah itu. Jadi, tidak misalnya tiba-tiba nanti kita naikkan," kata Kerry.
Kerry mengatakan, antusiasme atau respons pasar cukup bagus, tetapi memang masih perlu banyak edukasi. Maka itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi melalui berbagai channel komunikasi.
"Karena kami melihat ini merupakan salah satu keunggulan yang bisa kami tawarkan untuk pembeli mobil kita," ujarnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.