Kesalahan Umum Perawatan Sepeda Motor yang Dilakukan Pemilik

SOLO, KOMPAS.com - Merawat sepeda motor adalah hal yang wajib bagi setiap konsumen agar performanya tetap prima dan awet.

Sepeda motor yang dirawat dengan baik tidak hanya membuat mobilitas lebih lancar, tetapi juga meningkatkan rasa aman saat berkendara.

Namun, meskipun penting, masih banyak konsumen yang melakukan kesalahan dalam merawat motor mereka, yang sering berujung pada kerusakan.

Kesalahan Umum dalam Perawatan Motor

Jabal Assyam, Marketing Manager bengkel sepeda motor modern Dewa Motor, menjelaskan bahwa salah satu kesalahan paling umum adalah kelalaian dalam penggantian oli. "Meski sudah bukan lagi menjadi rahasia bahwa motor bisa rusak tanpa pelumasan yang baik, masih saja ada konsumen yang abai," ungkap Jabal kepada Kompas.com.

Dia menekankan pentingnya kesadaran akan penggantian oli, mengingat banyak sepeda motor yang ditemukan dalam kondisi kehabisan oli.

Ini menunjukkan adanya kurangnya pengetahuan dari konsumen mengenai pentingnya penggantian oli dan kapan seharusnya dilakukan.

Ilustrasi ganti oli mesin motor.

Waktu yang Tepat untuk Mengganti Oli

“Biasanya penggantian oli berpatokan dengan jarak tempuh, yakni setiap 2.000 Km atau 3.000 km. Namun, untuk motor yang digunakan sehari-hari, sebaiknya juga dipatok dengan waktu,” jelas Jabal.

Konsumen disarankan untuk mengganti oli setiap bulan, terutama bagi mereka yang menggunakan motor untuk keperluan ojek, kurir, dan kegiatan lainnya yang memerlukan durasi pemakaian tinggi. "Penggantian oli mesin pun wajib diperhatikan, jangan sampai kehabisan sebelum menempuh jarak tertentu," tambahnya.

faktor seperti beban kerja mesin, suhu, dan tingkat kepadatan lalu lintas juga berkontribusi pada penurunan kualitas dan kuantitas oli. "Akan lebih baik bila setiap kali gajian, konsumen menyisihkan uang untuk perawatan motor dan sekaligus ganti oli, ini lebih aman," saran Jabal.

Ilustrasi servis motor di bengkel resmi Yamaha

Risiko Mengabaikan Penggantian Oli

Gio, pemilik bengkel motor Giovani Motor Cawas Klaten, mengingatkan bahwa oli motor bisa habis lebih cepat dari perkiraan pabrikan. "Ketika terjadi masalah pada mesin, seperti ring piston haus atau sistem pendingin tidak optimal, oli akan lebih cepat habis," jelas Gio.

Dia mengingatkan bahwa sebaiknya penggantian oli mesin dilakukan maksimal setiap 3.000 Km.

Namun, jika motor sering dipakai, penggantian sebaiknya dilakukan lebih awal.

“Sering terjadi motor kehabisan oli, padahal dampaknya fatal. Ini bisa membuat komponen utama mesin haus dan harus diganti, yang berarti biaya perawatan bisa membengkak,” ungkap Gio.

Ilustrasi servis motor Harley-Davidson

Sayangnya, kebiasaan telat mengganti oli masih sering ditemui pada pengguna motor.

Kebiasaan buruk ini perlu dihindari agar sepeda motor tetap dalam kondisi prima.

Dengan memahami pentingnya perawatan yang tepat, para konsumen diharapkan dapat memperpanjang umur sepeda motor mereka dan menghindari biaya perawatan yang tidak perlu.