
Istilah blind spot atau titik buta sering dikaitkan dengan salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan besar.
Sebab kecelakaan terjadi lantaran pengemudi tidak dapat mendeteksi objek atau kendaraan lain di sekitarnya lantaran tidak terlihat.
Oleh karena itu tidak boleh mengabaikan blind spot, sebab hal ini begitu bahaya bagi pengendara kendaraan besar seperti truk atau bus. Tidak hanya itu, hal ini juga membahayakan pengendara lain di sekitar kendaraan besar.
Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving (JDDC), ada beberapa faktor yang mempengaruhi blind spot. Maka dari itu untuk mencegah kecelakaan akibat blind spot tidak hanya sekedar harus jaga jarak saja.
"Pertama, dimensi kendaraan. Kedua, muatan kendaraan. Ketiga, kondisi lalu lintas. Kondisi lalu lintas ada macam-macam. Keempat lingkungan. Misalnya di perempatan jalan ada tembok tinggi, sehingga sisi yang lain tidak terlihat. Lingkungan juga mencakupi gunung-gunung, perbukitan, dan lain-lain. Lalu kelima adalah faktor cuaca," kata Jusri kepada Kompas.com, Senin (13/10/2025).
Blind spot truk Isuzu Giga, Ini yang dirasakan sopir truk
Baca juga:
Jusri menjelaskan, cuaca juga bisa memperbesar area titik buta, misalnya hujan lebat atau kabut tebal. Sehingga dapat secara signifikan mengurangi jarak pandang. Oleh karena itu kemampuan visibilitas sangatlah penting bagi pengendara.
"Harus paham juga, blind spot adalah bidang pandang yang gagal terlihat oleh si pengendara. Jadi ada lima faktor yang membuat blind spot makin meningkat," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Blind Spot Kendaraan Besar