Pahami 3 Faktor Keawetan Aki Mobil

Aki mobil dapat bertahan lama jika kondisi kelistrikan kendaraan terjaga.

Umumnya, baik aki kering maupun basah memiliki usia pakai minimal satu setengah tahun.

Menurut Yuhanes, pemilik Dunia Accu Jaya di Bogor, ada tiga faktor utama yang menentukan keawetan aki, yaitu kelistrikan, dinamo starter, dan dinamo ampere atau alternator.

Ilustrasi aki mobil.

“Patokan aki bisa awet cuma tiga sih, kelistrikan, dinamo starter, dan dinamo ampere (alternator). Kalau itu normal, yasudah, aki awet,” kata pria yang akrab disapa Hanes saat ditemui Kompas.com, Jumat (19/9/2025).

Faktor pertama adalah sistem kelistrikan.

Seiring bertambahnya usia mobil, kabel-kabel dapat menjadi rapuh dan menyebabkan arus bocor.

“Mobil makin lama dipakai, akinya makin cepat habis. Karena kabel-kabel juga ada umurnya, lama-lama bisa haus. Ada arus yang bocor, terbuang aja gitu,” ujarnya.

Menurut Hanes, kondisi seperti itu membuat aki terus bekerja meskipun mobil tidak digunakan.

Seharusnya, aki dalam keadaan standby, tetapi malah terus berkurang isinya, sehingga aki seolah tidak memiliki waktu istirahat.

Faktor kedua adalah dinamo starter.

Jika komponen ini bermasalah, aki akan lebih cepat habis karena proses menyalakan mesin menjadi berat.

Faktor ketiga adalah dinamo ampere atau alternator.

Komponen ini bertugas mengisi ulang daya aki saat mesin hidup.

Bila tidak berfungsi normal, aki tidak akan terisi dengan sempurna dan cepat tekor.

“Makanya kalau kita pasang aki, biasanya kita selalu bawa alat buat cek dinamo ampere dan dinamo starter, minimal itu,” kata Hanes.

Hanes menambahkan, banyak orang salah kaprah dengan menyalahkan aki ketika mobil sulit dinyalakan.

Padahal, bisa jadi masalahnya terletak pada kelistrikan atau komponen pengisian daya.

“Orang mikirnya gini, ketika ganti aki ingin (mobil) normal lagi. Padahal dari kondisi mobil (kelistrikan, alternator, dan dinamo starter sudah rusak),” ucap Hanes.