
Salah satu masalah yang kerap terjadi pada mobil adalah mesin pincang, yaitu kondisi ketika performa dapur pacu terasa tidak stabil, tersendat, atau muncul getaran.
Kondisi tersebut bukan hanya mengganggu kenyamanan berkendara, tetapi juga dapat menimbulkan dampak buruk seperti turunnya performa hingga konsumsi bahan bakar yang menjadi lebih boros.
Tidak hanya disebabkan oleh busi yang rusak atau mati, dalam keterangan resmi Toyota dijelaskan bahwa mesin mobil yang pincang juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor lain.
Pertama, dari sistem bahan bakar, umumnya akibat penyumbatan pada filter atau injektor karena kotor, sehingga membuat suplai bensin tidak merata. Hal ini dapat menyebabkan mesin mobil pincang, terutama ketika berakselerasi.

Sensor oksigen
Berikutnya, kompresi yang tidak normal atau tidak seimbang pada salah satu silinder juga bisa membuat tenaga tidak selaras. Selain itu, kerusakan pada sensor atau ECU, seperti sensor oksigen, MAF, atau komponen elektronik lainnya, dapat membuat proses pembakaran tidak optimal.
“Mesin mobil yang pincang juga bisa disebabkan oleh kebocoran pada knalpot atau catalytic converter yang tersumbat. Hal tersebut membuat aliran gas buang terganggu, sehingga muncul getaran dan penurunan performa,” tulis Toyota, dikutip dari situs resminya, Selasa (21/10/2025).
Cara mengatasi masalah mesin pincang adalah dengan melakukan pengecekan dan perawatan pada komponen-komponen terkait. Untuk sistem bahan bakar, bisa dilakukan pembersihan atau penggantian filter serta injektor.

Injektor Mobil.
Kompresi mesin dapat diukur menggunakan alat khusus guna memastikan setiap silinder bekerja normal. Bila ada yang lebih rendah, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pada ring piston atau klep. Diagnosa pada sensor dan ECU juga bisa dilakukan menggunakan scanner OBD-II untuk mengetahui adanya error.
Pada sistem knalpot, pemilik mobil wajib memastikan tidak ada kebocoran dan catalytic converter berfungsi normal. Pembersihan bisa dilakukan pada bagian yang tersumbat, atau mengganti komponen jika ditemukan kerusakan.
Sementara itu, bila penyebab mesin pincang adalah busi, pemilik mobil disarankan melakukan penggantian secara menyeluruh, bukan hanya pada busi yang rusak atau mati.
“Jika satu busi mati, sebaiknya tidak hanya diganti satu saja, melainkan seluruhnya. Jika mobil menggunakan empat busi, maka ganti keempatnya,” ujar Diko Oktaviano, Aftermarket Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia (NMI), produsen busi NGK, beberapa waktu lalu.
Busi Mobil NGK
Menurut Diko, hal tersebut perlu dilakukan agar proses pembakaran kembali seimbang dan performa mesin tetap optimal.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Tak Cuma Busi, Ini Faktor Lain Penyebab Mesin Mobil Pincang