19/09/2025 · 1 hari yang lalu

6 Perilaku Penyebab Kecelakaan yang Harus Dihindari Pengendara

Ilustrasi kecelakaan lalu lintas
Ilustrasi kecelakaan lalu lintas

 Menurut data terbaru yang diperoleh dari AHM Internal Research berdasarkan laporan Korlantas Polri, sepanjang tahun 2024 tercatat ada 144.605 kejadian kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Dari angka tersebut, 77 persen kendaraan yang terlibat adalah sepeda motor. Jadi, pengguna roda dua masih menjadi kelompok yang paling rentan terhadap risiko kecelakaan.

Data juga mengungkap bahwa 53 persen korban kecelakaan berusia 15–39 tahun. Artinya, kelompok usia produktif tersebut justru paling banyak menjadi korban. Kondisi ini tentu memprihatinkan, apalagi sebagian besar kasus bisa dicegah jika perilaku berkendara lebih tertib.

6 Perilaku Penyebab Kecelakaan

Dari hasil penelitian Astra Honda Motor Internal Research, dikutip VIVA Otomotif Jumat 19 September 2025, ada enam perilaku yang paling sering memicu terjadinya kecelakaan di jalan raya, antara lain sebagai berikut:

1. Ceroboh Terhadap Lalu Lintas dari Depan

Banyak pengendara tidak memperhatikan kondisi lalu lintas dari arah berlawanan. Misalnya, menyalip sembarangan atau keluar jalur tanpa memperhatikan kendaraan yang datang dari depan. Perilaku ini sering memicu tabrakan frontal yang berakibat fatal.

2. Tidak Menjaga Jarak Aman

Menempel terlalu dekat dengan kendaraan di depan meningkatkan risiko tabrakan ketika terjadi pengereman mendadak. Padahal, menjaga jarak aman adalah salah satu aturan dasar keselamatan yang sering diabaikan.

3. Berkendara Melewati Batas Kecepatan

Kecepatan tinggi memang menggoda, tetapi sering membuat pengendara kehilangan kendali. Melanggar batas kecepatan juga memperkecil peluang menghindari bahaya mendadak di jalan.

4. Ceroboh saat Berbelok

Tidak sedikit kecelakaan terjadi karena pengendara tidak memberi tanda ketika berbelok atau memotong jalur secara tiba-tiba. Tindakan ceroboh ini membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain.

5. Ceroboh saat Mendahului

Mendahului kendaraan lain tanpa perhitungan matang, apalagi di tikungan atau jalan sempit, bisa memicu kecelakaan serius. Perilaku ini seringkali disebabkan oleh sikap terburu-buru.

6. Berkendara dalam Kondisi Lelah

Mengemudi dalam keadaan mengantuk atau kelelahan mengurangi konsentrasi dan reaksi pengendara. Kondisi ini setara dengan risiko berkendara dalam pengaruh alkohol karena kemampuan mengendalikan kendaraan sangat menurun.

Kecelakaan lalu lintas masih menjadi ancaman serius, terutama bagi pengguna sepeda motor yang mendominasi kasus di Indonesia. Dengan menghindari enam perilaku berisiko seperti yang sudah disebutkan di atas, setiap pengendara bisa ikut menekan angka kecelakaan.

Categories

Tags

© TopCarNews Network. All Rights Reserved. Designed by TopCarNews