02/10/2025 · 3 hari yang lalu

Meski Dihajar Diskon Ratusan Juta, Penjualan Mobil Listrik Masih Terseok di Jepang

Pabrik produksi mobil listrik BYD di Changzhou
Pabrik produksi mobil listrik BYD di Changzhou

Hal itu masih terjadi meski sudah membuka 45 gerai, menghadirkan empat model kendaraan listrik (EV), dan menyiapkan peluncuran mobil listrik mungil kei car pada 2026.

Diskon yang diberikan mencapai 1 juta yen atau sekitar Rp150 juta. Jika digabung dengan subsidi pemerintah, harga mobil bisa turun hingga 50 persen. Sebagai contoh, BYD Atto 3 yang dijual sekitar 4,2 juta yen atau sekitar Rp630 juta bisa didapat jauh lebih murah.

Namun strategi banting harga ini tergolong tidak lazim di Jepang. Produsen mobil lokal hampir tidak pernah memberikan potongan besar.

Menurut analis senior Bloomberg Intelligence, Tatsuo Yoshida, langkah ini berisiko menimbulkan kekecewaan bagi konsumen awal yang membeli dengan harga penuh, sekaligus menurunkan nilai jual kembali mobil di masa depan.

Pasar Jepang sendiri memang terkenal sulit ditembus. Konsumen setia pada merek lokal seperti Toyota, Nissan, dan Honda. Mereka juga lebih memilih mobil hibrida ketimbang listrik murni. Sejumlah merek global pun pernah gagal. General Motors, misalnya, menarik merek Saturn setelah penjualan lesu, sementara Hyundai sempat hengkang pada 2009 sebelum mencoba kembali.

Situasi ini kontras dengan pasar Eropa, di mana penjualan BYD justru melesat. Namun perusahaan menilai keberadaan di Jepang tetap penting untuk jangka panjang.

Menurut BloombergNEF, kendaraan listrik hanya menyumbang 3,4 persen dari penjualan mobil baru di Jepang tahun ini, namun angkanya diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang.

“Menang di Jepang bukan tujuan utama. Yang penting adalah meninggalkan jejak. Mendapat pengakuan dari konsumen Jepang yang sangat selektif akan menjadi prestasi besar bagi BYD, meski secara ekonomi mungkin tidak langsung menguntungkan,” ujar Yoshida.

Meski begitu, tantangan BYD masih berat. Pada Juni lalu, BYD hanya menjual 512 unit di semua model, tertinggal dari Nissan Sakura yang terjual 1.137 unit dan menjadi EV terpopuler di Jepang. Angka tersebut, menurut Yoshida, bahkan belum cukup untuk menutup biaya operasional showroom dan gaji karyawan.

Sementara itu, para pesaing lokal juga semakin serius. Honda baru saja meluncurkan EV kompak pertamanya, sementara Toyota dan Suzuki berencana menghadirkan kei EV bersama tahun ini.

“Menjual mobil bukan sekadar transaksi, tapi membangun loyalitas jangka panjang. Dan di Jepang, masih sangat diragukan apakah BYD bisa mencapai hal itu,” tutur dia.

Source: Meski Dihajar Diskon Ratusan Juta, Penjualan Mobil Listrik Masih Terseok di Jepang

Postingan Terkait

Categories

Tags

© TopCarNews Network. All Rights Reserved. Designed by TopCarNews