Kenapa Masih Banyak Konsumen yang Pakai Aki Basah?

Di tengah maraknya aki kering atau maintenance free (MF) yang menawarkan kepraktisan, aki basah tetap memiliki pasar setia.
Banyak pengguna kendaraan yang masih memilihnya karena alasan harga lebih terjangkau, hingga usia pakai yang bisa lebih panjang jika dirawat dengan benar.
Menurut Rahmat Tirta, pemilik toko spesialis aki ‘Bagus Battery’ di Depok, mengatakan, faktor utama yang membuat aki basah tidak pernah benar-benar ditinggalkan adalah kombinasi antara daya tahan dan nilai ekonomis.
Ilustrasi ganti air aki
“Aki basah masih diminati karena harganya jauh lebih murah, arus starternya besar, dan bisa lebih lama dipakai kalau dirawat dengan baik. Jadi meski agak repot harus tambah air aki, banyak orang tetap memilihnya,” ujar Tirta kepada Kompas.com belum lama ini.
Ia mencontohkan harga aki basah untuk Toyota Avanza berkisar Rp 500.000. Sementara aki kering bisa tembus Rp 700.000.
Selain itu, keunggulan aki basah terasa jelas pada kendaraan dengan kebutuhan tenaga listrik tinggi, terutama mobil bermesin diesel. Arus starternya yang besar membuat mesin lebih mudah menyala meski dalam kondisi dingin.
Tambah air aki mobil
Kemudian, aki jenis ini juga lebih mudah diperbaiki. Jika salah satu sel mengalami kerusakan, pemilik tidak perlu langsung mengganti keseluruhan aki karena sel bisa diperbaiki atau diganti.
Usia pakai aki basah pun terbilang potensial lebih lama. Dengan perawatan yang baik, aki basah bisa bertahan lebih dari 2-3 tahun. Kuncinya ada pada menjaga volume cairan elektrolit agar selalu cukup.
Keunggulan lainnya, aki basah tidak mudah drop permanen. Jika melemah, aki masih bisa dipulihkan kembali dengan cara diisi ulang, berbeda dengan aki kering yang biasanya langsung kehilangan performa ketika drop.
macam aki mobil
Meski demikian, aki basah tetap menuntut perhatian ekstra. Pemilik kendaraan harus disiplin melakukan perawatan rutin, termasuk mengecek dan menambahkan air aki secara berkala. Jika hal ini diabaikan, usia pakai aki bisa lebih singkat dari yang diharapkan.
“Kalau pemiliknya rajin merawat, aki basah bisa lebih awet dari aki kering. Tapi kalau malas cek air aki, ya cepat rusak,” ucap Tirta.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.