Aion Genjot Jaringan Diler dan Purnajual di Indonesia

Meski tergolong merek baru, pabrikan mobil asal China, Aion, menunjukkan keseriusannya dalam menggarap pasar Indonesia.

Pertumbuhan penjualan mobil listrik Aion terbilang cepat. Hingga Juli 2025, Aion sudah melakukan serah terima 1.051 unit Aion V kepada konsumen di Indonesia.

Sementara itu, model hatchback listrik Aion UT yang meluncur Agustus lalu, juga mencatat hasil positif, dengan penjualan lebih dari 2.500 unit.

Test drive Aion UT

Chief Executive Officer (CEO) Aion Indonesia Andry Ciu mengatakan, pertumbuhan tersebut mendorong perusahaan untuk memperkuat layanan purna jual.

"Kalau secara after sales, jaringan kami makin kami lengkapi. Sekarang ini pembangunan diler Aion itu mayoritas sudah 3S. Karena dengan gabungnya brand GAC, tentunya kesiapan mengenai after sales terus digenjot," kata Andry di Jakarta, kamis (18/9/2025).

Sedikit bocoran, ke depan Aion tidak hanya fokus pada segmen mobil listrik tapi juga PHEV alias Plug In Hybrid Electric Vehicle, yang butuh servis memadai.

"Karena kalau produk di bawah brand GAC itu hybrid PHEV, jadi kebutuhan akan service jauh lebih tinggi daripada kendaraan EV. Tentunya karena itu, kendaraan PHEV sudah mau masuk," katanya.

Aion Indonesia mengumumkan bahwa ratusan unit pesanan mobil listrik siap dikirim ke konsumen mulai Oktober 2024.

"Memang persiapan aftersales digenjot. Semua persiapan spare part terutama untuk accident part, kita bisa analisa kira-kira untuk kesiapan accident part. Semoga stoknya cukup, tidak ada masalah. Itu kan yang terutama ya," ujar Andry.

Sejalan dengan semangat mendukung transisi menuju kendaraan ramah lingkungan, Aion berencana memperluas jaringan diler di Tanah Air.

Dalam kesempatan terpisah, Andry juga menyampaikan hingga akhir 2025 Aion menargetkan lebih dari 50 diler beroperasi di Indonesia.

Test drive Aion UT di GIIAS 2025

"Target 2025 di atas 50 unit diler, sekarang saat ini bicara ini jumlahnya sudah 40 unit lebih," kata Andry pada awal tahun.