80 Persen Pembeli Motor Suzuki Pilih Beli Tunai Ketimbang Kredit

Tren pembelian motor di jaringan diler Suzuki belakangan ini mengalami perubahan menarik. Jika biasanya kredit menjadi cara paling populer bagi konsumen, kini justru mayoritas memilih membeli motor secara tunai.
Ellya Masula, Direktur Operasional PT Indo Sunmotor Gemilang, menyebutkan bahwa lebih dari separuh konsumennya datang dengan pembayaran tunai.
“Kami itu penjualannya hampir 70–80 persen tunai. Karena kalau pakai kredit saat ini agak susah. Banyak konsumen yang sudah terdata pinjol, sehingga riwayat kreditnya jelek,” ujar Ellya di Jakarta (16/9/2025).
Ilustrasi diler motor Suzuki
Meski begitu, pihaknya tetap melayani pembelian motor dengan cara kredit. Beberapa perusahaan pembiayaan bahkan masih menjadi mitra resmi.
“Bukan berarti nggak terima kredit, ya. Kredit ada, bahkan corporate kredit juga ada. Tapi memang di kami, mayoritas pembeliannya cash,” ucap Ellya.
Untuk diketahui, Suzuki bekerja sama dengan sejumlah perusahaan leasing. Dari Adira Finance, Oto Finance, BCA Finance, hingga MUF. Namun, data buruk akibat pinjaman online (pinjol) membuat banyak pengajuan kredit konsumen ditolak.
“Meskipun nominalnya cuma Rp 1-2 juta, itu bisa membuat data konsumen jadi jelek. Saya alami hal ini, dan mungkin juga dialami kompetitor,” kata Ellya.
Fenomena ini ternyata membawa sisi positif. Tingginya transaksi tunai membuat proses penjualan menjadi lebih sederhana dan cepat.
“Yang saya alami mungkin kompetitor juga mengalami. Tapi membawa berkah jadi banyak yang beli cash,” ujarnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.