Pasang Lampu Bi-LED Jangan Malah Menyilaukan Pengendara Lain

Peningkatan tren modifikasi lampu motor dengan Bi-LED belakangan ini makin populer di kalangan pengguna roda dua.
Selain menawarkan tampilan modern, lampu Bi-LED dikenal memiliki sorot cahaya yang terang dan fokus.
Namun di balik itu, masih banyak teknisi yang salah dalam pemasangannya, hingga akhirnya justru menyilaukan pengguna jalan lain.
Pancaran sinar lampu LED
Menurut Oktavianus atau yang akrab disapa Amen, pemilik toko spesialis lampu Bi-LED 'Meelytz' di Jakarta Pusat, kunci utama dari pemasangan lampu BiLED bukan hanya soal terang atau tidak.
Tapi bagaimana arah sinar dan titik fokus cahaya bisa sesuai dengan standar jalan raya, dan tidak mengganggu pengendara.
“Masalah utama bukan di lampunya, tapi di arah sinarnya. Banyak yang pasang Bi-LED tapi posisi reflektor atau dudukannya salah. Akibatnya sinar jadi ke atas dan bikin silau pengendara dari arah berlawanan,” ujar Amen kepada Kompas.com belum lama ini.
Lampu motor Aprilia SR-GT menggunakan LED, Sabtu (16/7/2022). Aprilia SR-GT, premium skuter sporty resmi meramaikan pasar otomotif Indonesia.
Amen menjelaskan, Bi-LED bekerja dengan sistem proyektor yang memiliki cut-off line, yaitu batas cahaya agar sorot tidak tembus ke arah mata pengendara lain.
Namun batas cahaya itu hanya berfungsi optimal kalau posisi lampu terpasang sejajar dan presisi.
“Idealnya, sebelum dikencangkan, nyalakan dulu lampu dan arahkan ke dinding dari jarak dua sampai tiga meter,” ucap Amen.
“Dari situ bisa kelihatan apakah cahaya sudah lurus atau malah miring ke atas. Kalau masih menyilaukan, atur ulang posisi dudukan lampunya,” kata dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.Source: Pasang Lampu Bi-LED Jangan Malah Menyilaukan Pengendara Lain