Jangan Lakukan Kesalahan Ini Saat Mengganti Oli Mesin Mobil di Rumah

Konsumen perlu waspada dengan kesalahan umum yang terjadi saat mengganti oli mesin secara mandiri di rumah. Menghindari kesalahan ini dapat membuat mobil terhindar dari kerusakan.
Berikut ini daftar kesalahan umum ketika konsumen mengganti oli mesin mobil secara mandiri:
Mengisi Oli Terlalu Banyak
Paryudi, Technical Leader Nasmoco Bantul mengatakan, saat mengganti oli mesin mobil secara mandiri, konsumen bisa saja salah menuangkan jumlah oli baru.
Ilustrasi pengecekan oli mesin
“Misal kapasitas oli mesin seharusnya 3,2 lilter, maka di galon seharusnya sisa 0,8 liter, jangan dimasukkan semuanya, karena ini justru tak baik untuk mesin,” ucap Paryudi kepada Kompas.com, Selasa (16/9/2025).
Tenaga mesin bisa menjadi lebih berat karena jumlah oli melebihi standarnya. Putaran poros engkol akan terhambat oleh ketinggian permukaan oli di bak penampungan.
“Oli bisa ikut tersedot ke ruang bakar lewat katup blow by gas, karena volumenya terlalu banyak, dampaknya asap knalpot menjadi putih pekat,” ucap Paryudi.
Ilustrasi oli menetes di lantai garasi
Pengencangan Baut Panci Oli Berlebihan
Pengencangan baut panci oli seharusnya sesuai dengan torsi yang dianjurkan oleh pabrikan, yakni sekitar 25 sampai 30 Nm.
“Jangan terlalu kencang, biar ulirnya tidak rusak, bila sampai ulir jebol, pada kondisi tertentu harus melakukan bongkar panci untuk perbaikan, bila dibiarkan oli bisa rembes dan lama-lama habis,” ucap Paryudi.
Lupa Memanaskan Mesin Dulu
Arif Suasono Ariyadi, pemilik bengkel mobil Kebat Motors Bintaro, Tangerang Selatan mengatakan, idealnya penggantian oli mesin pada mobil dilakukan setelah mesin dipanaskan.
“Tujuannya agar kotoran yang mengendap di bak penampungan oli lebih mudah ikut terbuang saat proses pengetapan, sehingga hasilnya lebih optimal, ini jangan sampai terlupa,” ucap Arif kepada Kompas.com, belum lama ini.
Tak Mengganti Filter Oli
Hardi Wibowo, pemilik bengkel Aha Motor Yogyakarta mengatakan penggantian filter oli dilakukan bersamaan dengan penggantian oli mesin agar hasilnya optimal,
“Di dalam filter oli sebenarnya tersimpan banyak kotoran, mereka tertahan di kanvas atau saringannya, bila filter ini tak diganti, maka oli baru akan lebih cepat kotor,” ucap Hardi kepada Kompas.com.
Ilustrasi filter oli kotor.
Tak mengganti filter oli menjadi hal yang merugikan, karena tujuan awal mengganti oli adalah mendapatkan pelumas yang lebih bersih dan siap melumasi komponen dengan kemampuan baru.
Nah, demikian kesalahan umum saat konsumen mengganti oli secara mandiri. Dengan waspada terhadap potensi kesalahan tersebut, maka hasil penggantian oli akan menjadi lebih optimal dan tak menyebabkan kerusakan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.