
Suzuki Fronx memiliki desain layaknya crossover ringkas dengan tampilan sporty. Kehadirannya pun langsung disambut baik oleh masyarat Tanah Air, bahkan tak sedikit dari mereka yang memiliki kreativitas untuk membuat mobil ini tampil beda.
Seperti yang dilakukan oleh pria yang akrab disapa dengan Den Dimas. Ia memodifikasi Fronx miliknya dengan gaya rally look namun tetap fungsional.
Awalnya, Dimas sempat mempertimbangkan gaya ALTO atau off road. Namun, Fronx versi Indonesia hanya hadir dengan penggerak 4x2, sehingga kurang pas apabila dimodifikasi dengan gaya tersebut.
"Tadinya mau coba ALTO atau offroad, tapi kan ini mobil 4x2 yang dijual di indonesia, kalo ALTO 4x4 kayaknya kejauhan. Nah, kalau rally, kan ada yang 4x2," kata Dimas, kepada Kompas.com, Senin (13/10/2025).
Menariknya, modifikasi Fronx ini justru bukan upaya untuk menaikkan kesan premium. Sebaliknya, Dimas memilih untuk menurunkan tampilan dari varian tertinggi SGX menjadi seperti versi terbawah.
Suzuki Fronx milik Den Dimas
Ia mulai dengan menghilangkan nuansa two-tone yang menjadi identitas Fronx SGX. Seluruh pilar hingga atap dicat ulang agar sewarna bodi, menciptakan siluet yang lebih sederhana.
"Roof rail kalo yang aslinya warna stainless, aluminium, saya jadikan warna hitam seperti versi paling bawah. Terus talang air juga dilepas, spion di cat jadi aluminum. Chrome yang di grill di logo Suzuki saya hapus, jadi warna aluminium juga," kata Dimas.
Perubahan lainnya adalah menyematkan lampu kabut kuning di bawah plat nomor, sentuhan kecil yang sangat identik dengan mobil reli klasik.
Lalu, keputusan penting lainnya adalah mengganti pelek ring 16 bawaan menjadi ring 15. Bukan sekadar gaya, tapi karena ban reli yang umum tersedia di Indonesia hadir dalam ukuran 15 inci.
"Pelek pakai lokal Torsion, ban Delium profil 205/65/ ring 15," kata Dimas.
Sebagai pelengkap karakter reli, Dimas menambahkan mudflap berbahan plastik berwarna putih agar senada dengan pelek mobil.
Suzuki Fronx milik Den Dimas
Terakhir, decal khusus bertema reli disematkan, sementara seluruh pengecatan dilakukan di Retouch Pro dengan cat Glasurit.
Meski terlihat sederhana dari luar, proses pengerjaannya menyimpan tantangan yang cukup rumit. Salah satu kendala terbesar muncul saat hendak melepas roof rail.
"Awalnya itu mau lepas roofrail, tapi ternyata ada baut yang dilas dari bawah yang tidak bisa kita cabut. Jadi kalau kita mau lepas roof rail ada baut nongol cukup panjang. Kalau tidak mau ada roo frail ya itu harus di potong. Sampai akhirnya kita tetap pakai, tapi di cat warna hitam," kata Dimas.
Secara total, modifikasi ini menghabiskan waktu sekitar dua bulan, dengan biaya mencapai Rp 20 jutaan.
Meski terlihat minimalis, namun cukup membuktikan bahwa modifikasi tidak selalu harus mencolok. Kadang dengan sentuhan sederhana, sudah cukup membuat kendaraan jadi lebih berkarakter.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Source: Inspirasi Modifikasi Suzuki Fronx Bergaya Rally