Fitur Honda Sensing Disebut Terlalu Sensitif, Ini Respons Honda

Salah satu pengguna Honda HR-V bernama Leoni mengungkapkan kelebihan dan kekurangan menggunakan Sport Utility Vehilce (SUV) ringkas andalan pabrikan berlambang H itu.

Selama pemakaian Honda HR-V SE CVT lansiran 2023, Leoni menilai HR-V memberikan kenyamanan serta kepraktisan, baik untuk perjalanan sehari-hari maupun perjalanan jauh

Menurutnya, beberapa fitur semi-autonomous menjadi nilai tambah yang membantu kemudahan berkendara, terutama di jalan tol.

Kendati demikian, Leoni menilai sistem sensor rem otomatis (Collision Mitigation Braking System) yang terlalu sensitif. Menurutnya sistem ini terkadang melakukan pengereman mendadak meskipun obyek yang terdeteksi masih berada pada jarak yang aman, yang berpotensi membahayakan.

“Sensor rem mendadak yang sangat sensitif, walaupun masih jauh objeknya tpi bisa rem mendadak kadang malah membahayakan,” ucap Leoni.

Honda HR-V

Menanggapi hal ini, Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan, Honda Sensing termasuk fitur Collision Mitigation Braking System (pengereman otomatis), di dalamnya memang dirancang untuk memberikan perlindungan maksimal bagi pengemudi dan penumpang, terutama dalam kondisi darurat.

“Kami memahami bahwa dalam beberapa situasi fitur ini bisa dirasakan cukup sensitif. Apabila diinginkan, konsumen tetap memiliki opsi untuk menonaktifkan fitur tersebut,” ucap Billy, kepada Kompas.com, Selasa (16/9/2025).

“Namun, secara prinsip sistem ini justru ditujukan untuk mencegah potensi kecelakaan, sehingga manfaatnya dalam melindungi jauh lebih besar dibandingkan penyesuaian kecil pada kebiasaan berkendara,” lanjutnya.

Kendati demikian, Billy menegaskan bahwa masukan konsumen akan menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan untuk mengembangkan teknologi Honda di masa mendatang.

“Masukan dari konsumen sangat berharga bagi kami, agar semakin sesuai dengan kebutuhan pengguna,” kata Billy.